Mohon tunggu...
Nando Sengkang
Nando Sengkang Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Penikmat Filsafat, Politik, Sastra, dan Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mourinho, dari Sosok Egoistis Menuju Rendah Hati

28 November 2019   17:32 Diperbarui: 29 November 2019   17:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gol Semedo Sebagai Jalan Perubahan Mou

Tepatnya terjadi pada menit  19, satuan kerumunan suporter terpecah. Ada yang bersorak kegirangan. Ada juga yang tertunduk lesu, diam, dan menyerah. Sorak-sorai itu datang dari pendukung Olympiakos. 

Para suporter hingar bingar, melonjak-lonjak kegirangan setelah Ruben Semedo memecah telur untuk kedua kalinya. Hugo Loris tak terduga, Semedo datang menyusup. Lalu menyodorkan kakinya kepada si Bundar. Aksi Semedo langsung disambut sorak-sorai suporter.Sorak sorai itu datang dari satu sisi. Sisi sebelah membisu. 

Naasnya, the special one, yang sangat spesial itu diam tak berdaya.Mukanya yang spesial berubah kemerah-merahan. Soalnya dia baru terpilih. Jika gagal, tentu label 'spesialnya' akan tercoreng. Namun, diamnya itu rupanya menujukan ketengan dirinya. Sembari memikirkan taktik pembalasan setimpal. Tepatnya, menit 29 Eric Dier ditarik keluar (bdk Kompas 28/08/19) menggatikan Eriksen. Bukannya "cuci tangan' atas penampilan Dier yang kurang memuaskan. Si Spesial lantas merangkulnya, bak sahabat satu lapangan. Meminta Maaf. 

Selain itu, aksi lainnya menujukan kerendahan hati Si Spesial yang meninggalkan mantel ke-spesial-lannya itu ketika merangkul dan berterimakasih kepada bocah pemungut bola. Katanya, bocah itulah yang berjasa memberikan bola secepat mungkin kepada Aurier. Dalam tayangan youtube, terlihat bocah itu terharu, bola matanya berbinar-binar dan menampung air mata haru.

The Humble One

Sikap Si Spesial  memancing apresiasi para pencinta sepak bola. Banjir pujian datang silih berganti. Media inggris lantas menggantikan predikatnya menajdi "The Humble One (Kompas 28/08/19). 

Mourinho terlahir menjadi pribadi baru, meninggalkan mantel egonya yang membuatnya menjadi ' Spesial'. Mantel ego itlah yang membesarkan namanya. Akan tetapi, malam itu, setelah berhasil membawa Spurs lolos 16 besar. Terlihat mantel egonya mulai ditinggalkan perlahan melalui dua sikapnya yang "aneh". Dan semoga saja ditinggalkan untuk selamnya.

Itulah The Humble One

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun