Mohon tunggu...
Nando Moses
Nando Moses Mohon Tunggu... -

believe in change for better

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ti Amo Inter..

12 April 2011   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_100280" align="aligncenter" width="384" caption="Javier Zanetti, bukti loyalitas"][/caption] Banyak yang pesimis dengan kesempatan Intermilan untuk dapat merengkuh piala musim ini. Di saat seperti inilah, kita perlu menunjukkan arti tifosi alias pendukung yang sebenarnya, menampilkan kedewasaan untuk memahami bahwasanya dalam suatu permainan pasti ada pemenang dan pihak yang kalah. Kesetiaan pendukung sepakbola di negara-negara Eropa dan Amerika Latin patut menjadi contoh (tapi bukan kebrutalannya, sekali lagi bukan kebrutalannya) sekalipun tim kebanggaan mereka terdegradasi, mereka tetap setia, bahkan ketika tim itu dinyatakan ditutup karena bangkrut atau lain hal.

Back on the pitch, kekalahan beruntun Si Biru Hitam bukanlah akhir dari segalanya, jangan lupa Serie-A masih menyisakan beberapa giornata lagi, di ajang Coppa Italia pun masih berpeluang untuk membawa pulang piala (FYI: liga Italia tidak menggunakan Piala dalam memberikan gelar juara, kecuali di ajang Coppa), sementara untuk Liga Champions, meski kecil namun peluang masih ada. Jangan pernah menyerah sebelum bertanding, baik di lapangan maupun di kehidupan. Kerja keras, optimisme, kepercayaan diri dan loyalitas amat perlu ditunjukkan oleh segenap stakeholder, mulai dari pemain, official, manajemen hingga suporter di penjuru dunia. Kebersamaan kita semua dalam menjalani masa-masa sulit ini akan terasa amat manis di akhirnya, Javier Zanetti dapat menjadi bukti nyata untuk hal ini.

Zanetti sangat pantas menjadi Il Capitano dan kesayangan tifosi maupun presiden klub, manajemen, bahkan para pemain lainnya. Loyalitas dan dedikasi sang Skipper tak perlu dipertanyakan lagi, ketika klub belanja pemain jor-joran di era 90-an dan tidak menghasilkan gelar seperti yang dimimpikan, Zanetti tetap setia dan selalu bermain cantik dan bersemangat. Untuk para penggemar setia La Beneamatta yang sering nonton pertandingannya (pasti kuat begadang a.k.a insomnia ;-) seperti saya) pasti mengakui semangat yang ditunjukkannya. Meski sudah mencapai usia sunset alias persiapan pensiun di sepakbola, determinasi dan skill-nya terlampau ciamik untuk disimpan di pinggir lapangan.

Forza INTERNAZIONALE MILANO, no matter what, we'll always love the Blue n Black Gladiator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun