Mohon tunggu...
Ferdinandus Setu
Ferdinandus Setu Mohon Tunggu... -

Pembaca Kompas. Penikmat Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memaknai Waktu

12 Januari 2011   10:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:40 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bossku di kantor mengeluh bahwa ia tak punya cukup waktu untuk bercengkerama dengan keluarga gara-gara banyak kerjaan kantor. Kadang waktu libur yang seharusnya menjadi saatnya untuk bersama keluarga, dipakai untuk menyelesaikan urusan-urusan kantor. Pernah suatu hari bossku mengeluh : “Ah seandainya waktu tak hanya 24 jam, mungkin saya bisa membagi waktu saya dengan keluarga saya”.
Setiap orang diberi waktu sama: 24 jam. Tak ada yang lebih banyak, tak ada yang lebih sedikit. Karenanya kita tak pernah dibilang miskin waktu atau kaya waktu. Kita sama-sama diberi jumlah jam yang sama dalam sehari. Orang yang sibuk dengan pekerjaan dan urusannya, tentu selalu merasa kekurangan waktu. Sebaliknya orang yang tak memiliki pekerjaan, waktu berjalan begitu lambat. Bahkan ada istilah ”membunuh waktu” untuk menggambarkan bahwa terlalu banyak waktu yang ia miliki sehingga harus ”dibunuh” sebagian dengan beberapa kegiatan yang menjadi hobbi atau kesukaannya.

Sebuah pepatah Irlandia berbicara tentang waktu. Ada baiknya kita renungkan, di tengah kesibukan kita, yang kadang kita melupakan waktu untuk berpikir, bermain, membaca, berdoa dan seterusnya.

Begini bunyi lengkap pepatah Irlandia tersebut.

Ambillah Waktu.

Ambillah waktu untuk berpikir.

Itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain.

Itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk membaca.

Itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun