Mohon tunggu...
nandi saputra
nandi saputra Mohon Tunggu... -

Idealis untuk kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terbitkan Kata “Bocor”, Prabowo Blunder?

24 Juni 2014   18:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:18 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prabowo Subianto di beberapa momen “Debat Capres” seringkali mengucapkan kata “bocor” yang salah satunya untuk menggambarkan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang sebagian besar hasilnya mengalir ke pihak asing.

Ditengah panasnya isu-isu politik menjelang Pilpres 9 Juli 2014 mendatang, diwarnai dengan berbagai black campaign,kubu kedua belah pihak, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sibuk mencari jalan terbaik untuk menghadapi berbagai tekanan yang ada.

Namun lain hal dengan apa yang dilakukan dengan Capres No. 1, Prabowo Subianto belakangan ini. Dengan asumsi ingin dan akan membawa bangsa Indonesia kearah lebih baik dari Pemerintahan sebelumnya, Prabowo seolah ingin membuka kekurangan pemerintahan saat ini dengan sering mengungkapkan kata-kata “bocor” didalam orasi debat vs Jokowi. Bahkan Situs berita kompas.com, Senin 23 Juni 2014 mencatat Prabowo mengucapkan kata “bocor” sebanyak 10 kali.

Menarik jika kita cermati kata “bocor” yang di terbitkan Prabowo dalam Pilpres 2014 kali ini. Jika dijelaskan secara gamblang, tentu ke’bocor’an yang dimaksud Prabowo mengarah pada ketidakmampuan Pemerintahan SBY dan kabinetnya mengelola SDA Indonesia sehingga mengakibatkan Indonesia mengalami kebocoran secara finansial. Entah sadar atau tidak, tentu ini merupakan sebuah wacana kritik bahkan berupa sindiran terhadap pemerintahan SBY saat ini.

Namun lucunya, jika kita menelisik lebih dalam lagi melihat kabinet pemerintahan SBY belakangan, Menko Perekonomian selama empat tahun kabinet Indonesia Bersatu II adalah Hatta Rajasa yang tak lain adalah calon wakil presiden Prabowo sendiri. Hal-hal yang berkaitan dengan perekonomian di masa kabinet Indonesia Bersatu II tentu mendapat persetujuan dari Hatta Rajasa. Dengan begitu, jika Prabowo seringkali mengungkapkan adanya kebocoran dalam perekonomian, tentu hal tersebut berkaitan kinerja cawapresnya sendiri selama di pemerintahan SBY, Hatta Rajasa. Kita bisa sebut ini sebuah blunder Prabowo-kah?atas kata-kata “bocor”nya yang secaradengan tidak langsung menyudutkan pasangan politiknya sendiri. Jika iya, tentu ini malah menjadi boomerang bagi strategi politiknya sendiri.

Kata-kata “bocor” terbitan Prabowo-pun kini ramai diperbincangkan diberbagai media sosial seperti facebook dan tweeter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun