Mohon tunggu...
Nandia Sevana
Nandia Sevana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Udayana

Saya merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana. Saya memiliki ketertarikan pada public speaking, dan jurnalistik, oleh karena itu saya pikir prodi Ilmu Komunikasi merupakan pilihan yang tepat bagi saya untuk menambah pengetahuan dan minat saya pada public speaking dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ledakan di RS Gaza: Hamas-Israel Saling Tuding, Siapa Pelaku Sebenarnya?

19 Oktober 2023   15:39 Diperbarui: 19 Oktober 2023   15:39 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik Palestina-Israel kian memanas akibat serangan yang dilayangkan terhadap Rumah Sakit Arab Al-Ahli di kota Gaza pada Selasa (17/10/2023). Serangan udara tersebut setidaknya menyebabkan ada 500 korban jiwa yang dilaporkan tewas dalam ledakan yang terjadi. Namun, laporan terbaru dari Kementrian Kesehatan Gaza menyatakan angka korban jiwa yang tewas dari 500 menjadi 471 pada Rabu (18/10/2023), sementara itu petugas rumah sakit di Gaza memperkirakan ada ratusan korban jiwa.

Belum diketahui pasti motif penyerangan yang tidak mempedulikan kemanusiaan tersebut. Spekulasi-spekulasi lain terus bermunculan, desas-desus siapa pelaku sebenarnya masih simpang siur untuk diungkap ke publik. Para pemimpin dunia mengutuk dan mengecam  terkait penyerangan yang di lakukan terhadap RS di Gaza tersebut. Di satu sisi menyatakan bahwa pelakunya adalah Israel, disisi lain menyatakan pelakunya adalah Hamas. Publik semakin menerka-nerka siapa pelaku sebenarnya.

Sementara itu, kedua belah pihak Hamas-Israel membantah tuduhan yang dilayangkan kepada mereka. “Seluruh dunia harus tau, yang menyerang rumah sakit di Gaza bukan [tentara Israel]”- Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel. Pemerintah Netanyahu membantah ledakan yang terjadi bukan disebabkan oleh Israel.

Pejabat Hamas juga membantah tuduhan tersebut, pejabat Hamas menyebut bahwa serangan tersebut berasal dari Israel “Israel bertanggung jawab langsung atas pembantaian mengerikan yang dilakukan dengan senjata Amerika Serikat yang hanya dimiliki oleh pendudukan” kata Hamas dalam suatu pernyataan. Namun, militer Israel membantah tuduhan tersebut dengan mengunggah video, audio, dan informasi yang mengklaim bahwa roket tersebut adalah milik kelompok Jihad Palestina yang gagal meluncur di udara “Bukti menegaskan bahwa ledakan di rumah sakit di Gaza disebabkan oleh roket Jihad Islam yang salah sasaran” kata Daniel Hagari, juru bicara militer Israel.

Kedua belah pihak menolak bertangung jawab atas ledakan yang terjadi, baik Hamas maupun Israel tidak mengakui apakah mereka yang melakukan penyerangan tersebut atau tidak. Hamas-Israel tetap pada pendirian dan pembelaan mereka masing-masing.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengamati ledakan tersebut bukan dilakukan oleh Israel, hal ini dibuktikan dalam pernyataan nya yang mengatakan “Saya sangat prihatin dan marah atas ledakan di rumah sakit di Gaza. Berdasarkan pengamatan saya, nampaknya itu dilakukan kelompok lain, bukan (Israel)”.

Indonesia sendiri memberikan dukungan terhadap Palestina dan mengutuk keras serangan yang dilakukan terhadap RS Al-Ahli Arab di Gaza. “Serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional, saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina”- Kementrian Luar Negeri, melalui X.

Kementria Luar Negeri Uni Emirat Arab menduga bahwa Israel yang melakukan penyerangan terhadap RS di Gaza tersebut, “Uni Emirat Arab mengutuk keras serangan Israel yang menarget RS di Gaza. UEA menyerukan dunia internasional untuk mengedepankan pencapaian gencatan senjata…sementara mencegah kawasan ini terseret ke tingkat kekerasan yang lebih tinggi lagi”

Berbagai pendapat tersebut membuat publik masih menduga-duga siapa sebenarnya yang melakukan perbuatan keji terhadap warga sipil dan anak-anak yang tak  bersalah tersebut. Dunia mengecam tindakan tersebut yang tentunya melanggar humaniter internasional dan hak asasi manusia. Warga sipil dan anak-anak yang tak berdosa harus menanggung akibat dari orang-orang yang keji dan tidak memperdulikan kemanusiaan serta hak asasi manusia tersebut.

“Menyerang sebuah RS yang di dalamnya ada perempuan, anak-anak, dan warga tak bersalah, ialah contoh terbaru serangan Israel yang tak hargai nilai dasar Kemanusiaan” kata Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki.

Bukti-bukti dan pernyataan yang diucapkan dari kedua belah pihak masih belum bisa mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya. Hal ini masih menjadi kasus abu-abu yang tidak diketahui kebenarannya. Sementara itu, Gereja Anglikan yang mengelola RS Al-Ahli Arab meminta semua pihak untuk berhenti saling menuduh hingga faktanya jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun