Mohon tunggu...
sri mulyani
sri mulyani Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga yang ingin mengekspresikan segenap pikirannya dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Menitipkan Anak pada Orang Lain?

10 Agustus 2014   19:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hehh..paham deh Bun..Hal yang paling berat bagi seorang ibu berkarier itu ya saat terpisah dari anak dan menitipkannya pada orang lain. Meskipun sudah dilakukan usaha maksimal saat menyeleksi calon pengasuh anak . Rasa was-was selalu menghinggapi fikiran orangtua. Para ibu jadi paranoid, bekerja pun jadi tidak konsentrasi. Sebentar-sebentar ingin mengetahui kondisi sang anak, bolak-balik telepon untuk menanyakan keadaan terakhirnya.

Hal ini terjadi jika anak dipercayakan pada seorang pengasuh (baby sitter). Memang anak berada di rumah sendiri, tetapi ia bersama orang lain kan? Akan terbayang di benak sang ibu, sedang apa sang pengasuhnya? Apakah mendampingi anaknya terus-menerus, apakah dia tidak sedang nonton tipi atau main hp? Apa dia sabar memperlakukan anaknya? Widih, ibu bisa stress jika melulu berfikir demikian. Apalagi banyak kejadian, sang pengasuh justru penyebab kecelakaan pada sang anak. Baik cacat fisik maupun yang sampai merenggut nyawa. Semua terjadi akibat ketidaksabaran sang pengasuh saat menghadapi anak yang sedang rewel. (Amit-amit deh Bun, ketok-ketok meja ah..)

Berdasarkan kejadian-kejadian di atas, banyak orangtua yang lebih memilih menitipkan anaknya pada lembaga penitipan (day care). Ada banyak kelebihan jika anak dipercayakan di tempat semacam ini. Selain anak  dilatih bersosialisasi, anak melatih rasa empatinya sejak dini terhadap orang lain. Anak juga mendapatkan pendidikan tambahan, yang mungkin jika bersama seorang pengasuh di rumah tidak akan diperoleh.

Untuk mempercayakan anak di tempat penitipan (day care), ada beberapa hal yang wajib kita perhatikan, antara lain:

1.Survey, memilih tempat yang terbaik bagi anak, lihat lingkungannya, kebersihannya dan staf pengasuh.

2.Peraturan, sesuaikah peraturan yang kita terapkan di rumah dengan tempat penitipan tersebut? Jika lebih baik malah lebih bagus, dan kita harus merubah peraturan di rumah sejalan  dengan di tempat penitipan.

3.P3K, bagaimanakah tindakan mereka terhadap kejadian kecelakaan? Mereka punya nomor telepon darurat gak? Misalnya akses ke rumah sakit, nomor dokter yang bisa dihubungi, nomor polisi, dsb.

Meski banyak sisi positifnya, day care juga memiliki kelemahan, yaitu anak gampang tertular penyakit. Untuk mencegah kejadian tersebut, baik orangtua maupun lembaga sebaiknya memperhatikan perlengkapan pribadi masing-masing anak. Misalnya perlengkapan makannya, sabun, sikat gigi, minyak telon, bila diperlukan suplemen juga, dsb.Dan yang paling penting adalah, para staf pengasuh harus kooperatif. Orangtua bisa leluasa bertanya tentang kejadian yang dialami anak setiap harinya, mereka pun mau melaporkannya tanpa ditanya terlebih dahulu.

Demikian ya Bun, jangan gak mau ribet saat survey tempat. Mudah-mudahan mendapatkan day care yang terbaik dan tentunya sesuai budget. Bunda bisa bekerja dengan tenang dan buah hati pun berada di tempat yang menyenangkan dan nyaman baik psikis maupun fisiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun