Prinsip-prinsip perkembangan remaja merupakan suatu kondisi yang berlangsung dimana selama proses perkembangan berlangsung. Prinsip-prinsip perkembangan itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Prinsip kematangan
Taraf kematangan kognitif, sosial, dan emosional, serta moral akan mempengaruhi prestasinya dalam sekolah. Remaja yang matang secara kognitif mampu memahami konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran yang murni, menghubungkan peristiwa sekarang dengan peristiwa yang akan datang.Â
Prinsip kematangan adalah seperti: emosional, intelektual, sosial dan tanggung jawab. Kematangan perkembangan remaja itu tidak ada yang sama satu dengan yang lain. Tidak semua remaja mencapai kematangan kognitif yang sama walaupun umur mereka sama. Dikarenakan perbedaan pengalaman belajar dan perbedaan potensi yang dibawa semenjak lahir. Jadi, sekolah harus memeberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kematangan kognitif, sosial, dan emosional siswa pada remaja.
2. Prinsip Kesatuan Organisasi
Anak merupakan satuan kesatuan antara fisik dan psikis dan kesatuan komponen dari kedua unsue tersebut. Perkembangan aspek fisik atau psikis berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Setiap aspek tidak berkembang secara sendiri-sendiri tetapi perkembangan satu aspek berpengaruh terhadap aspek yang lain. Jadi, dalam proses belajar sangatlah penting untuk melibatkan sebanyak mungkin aspek fisik maupun psikis anak secara serempak agar hasil belajar yang maksimal dapat tercapai. Makin banyak alat indra anak terlibat dalam proses belajar makin mudah dan pahamlah siswa dengan apa yang dipelajarinya.
3. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Remaja berkembangan dengan tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri. Remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda dengan remaja yang lain. Ada remaja yang cepat dan ada pula yang lambat perkembangannya, misalnya, didalam satu kelas, ada remaja yang umumnya sama, namun kematangan berpikir mereka berbeda.
Tempo dan irama perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat irama dan tempo perkembangannya apabila lingkungannya memberikan rangsangan yang sesuai. Sebaliknya, makin rendah potensi yang dimiliki anak ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang memacu perkembangan tersebut, maka tempo dan irama perkembangan akan menjadi lambat. Banyak ahli yang berpendapat bahwa tempo dan irama perkembangan anak dapat di percepat oleh lingkungan dalam batas-batas tertentu. Atau sebaliknya tempo dan irama perkembangan yang telah terpola itu dapat menjadi lambat dan bahkan terlambat sama sekali jika lingkungan kurang sekali memberikan gizi kesehatan dan rangsangan pendidikan yang cukup.
4. Prinsip Kesamaan Pola
Prinsip kesamaan pola mempunyai beberapa implikasi dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu sebagai berikut: Pada umunya pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap remaja yang berumur kronologis sama. Dapat dilaksanakan keseragaman pendidikan untuk anak tingkat umur kronologis tertentu. Dapat disediakan alat-alat permainan tertentu yang dapat digunakan dari generasi ke generasi berikutnya untuk anak yang sebaya.