Mohon tunggu...
Nanda Sekar Ayu Alifah
Nanda Sekar Ayu Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia, Universitas Indonesia

Seseorang yang gemar membaca dan menulis. Tidak pandai menyuarakan hati dan pikirannya secara lisan, maka izinkan untuk menyampaikannya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gempa Cianjur Hancurkan Ribuan Bangunan, Ini Penyebabnya

14 Januari 2024   16:18 Diperbarui: 14 Januari 2024   20:59 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana kembali menghantam Indonesia pada 21 November 2022. Gempa Cianjur berskala M5,6 richter dan dirasakan oleh penduduk yang bertempat tinggal di Jakarta, Bandung hingga di Pamanukan, Jawa Barat. Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana sampai dengan Selasa, 22 November 2022 pukul 09.55 WIB, BNPB telah menetapkan jumlah korban gempa Cianjur di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat hingga 103 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat sisa-sisa bangunan yang rusak parah akibat gempa. Gempa Cianjur juga merusak lebih dari 3.150 rumah. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan penyelidikan lapangan dan pendataan terkait dampak gempa, sehingga kemungkinan data akan terus bertambah. 

Hendra Gunawan, Kepala Pusat Pengurangan Risiko Vulkanik dan Geologi (PVMBG) di bawah Dinas Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan ada beberapa penyebab ribuan bangunan rusak akibat gempa bumi. Menurut Hendra Gunawan, gempa Cianjur yang terjadi kemarin, Senin (21/11/2022), merupakan gempa dangkal tak jauh dari sesar aktif Sesar Baribis. Hendra menilai, dampak gempa ini bisa juga karena konstruksi bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi seismik. 

Kemudian, faktor lain yang menyebabkan banyak bangunan runtuh adalah hubungan antara gempa bumi dan tanah longsor. Sementara itu, dari berbagai foto yang beredar menunjukkan bangunan yang dibangun terbuat dari bata, kayu, dan atap genteng. Hancurnya bangunan tersebut disebabkan oleh dinding bata yang pengikatnya tidak kokoh. Oleh karena itu, tugas besar pemerintah adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan gedung di daerah rawan gempa. Dengan demikian, korban gempa dapat dikurangi. 

Selain hancurnya bangunan pada gempa Cianjur, mental para korban juga ikut hancur, terlebih orang tua yang telah membesarkan anak-anaknya. Pada gempa Cianjur, banyak sekali ditemukan korban anak-anak. Terdapat beberapa yang tewas dan selamat. Orang tua korban kini tengah berduka atas kepergian anaknya akibat gempa Cianjur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun