Mohon tunggu...
Nanda Sekar Ayu Alifah
Nanda Sekar Ayu Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia, Universitas Indonesia

Seseorang yang gemar membaca dan menulis. Tidak pandai menyuarakan hati dan pikirannya secara lisan, maka izinkan untuk menyampaikannya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Mengenakan Kebaya, Akankah Bertahan Lama?

30 November 2023   01:02 Diperbarui: 30 November 2023   01:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/1.bp.blogspot.com

Kebaya telah memainkan banyak peran penting dalam membentuk sejarah, terutama sejarah budaya dan busana khas wanita Indonesia. Bahkan, kebaya merupakan salah satu ikon Indonesia. Jika seseorang memakai kebaya, dunia akan langsung tahu bahwa dia adalah orang Indonesia, wanita Indonesia. Kebaya bersama dengan batik dan pakaian khas lainnya, tentu menjadi bagian dari identitas Indonesia. 

Pada zaman kerajaan sebelum kemerdekaan Indonesia, kebaya menjadi pakaian sehari-hari wanita. Kebaya merupakan bagian terpenting bagi wanita dan tidak bisa dipisahkan. Ibarat siang adalah kebaya dan matahari adalah wanita. Jenis dan bentuk kebaya juga berbeda-beda dari zaman ke zaman. Terlebih di zaman modern ini, kebaya sudah banyak mengalami metamorfosis.


Layaknya kebaya modern, kini kebaya dapat divariasikan dengan model yang berbeda-beda. Meski standarnya tetap kebaya tutu yang menjadi favorit. Banyak jenis kebaya kuno telah diubah menjadi modern dengan berbagai jenis kain, seperti batik, kain perca, satin,
balotelli, dan banyak lainnya. Modelnya benar-benar cantik dan elegan, begitu pula setiap orang yang memakainya. Terlepas dari gaya dan trennya, kebaya tetap memiliki nilai tersendiri di hati wanita Indonesia. 

Kebaya memiliki sedikit perubahan fungsional dari waktu ke waktu. Dahulu, kebaya melekat pada tubuh setiap hari karena tidak dapat dipisahkan dari wanita Indonesia. Kemanapun pergi, selalu menggunakan kebaya. Baik dari orang hebat hingga orang biasa. Namun, kini kebaya hanya tersedia untuk acara-acara tertentu saja seperti wisuda, pernikahan, dan acara-acara khusus lainnya. Tentunya sangat bertolak belakang dengan kebiasaan masa lalu, semua itu menjadi tidak terpisahkan akibat pengaruh peradaban yang semakin canggih dan modern.

Kini banyak sekali anak muda yang berkreasi menggunakan kebaya. Ada yang dipadupadankan dengan celana pendek, rok, sepatu olahraga, bahkan sebagai busana untuk pergi ke konser musik atau disko. Bahkan, pada acara-acara kampus dan perkuliahan, mahasiswa seringkali menggunakan kebaya yang dibalut dengan kain. Mereka terlihat bangga dan nyaman menggunakan kebaya dan kain. 

Dengan adanya tren tersebut, anak-anak muda khususnya perempuan kini mulai menjadikan kebaya sebagai busana sehari-hari. Tren menggunakan kebaya merupakan tren yang positif dan banyak pendukungnya. Agar tren menggunakan kebaya ini bertahan lama, sebaiknya kebaya diusulkan sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO dan mengajak seluruh perempuan untuk untuk menggunakan kebaya agar dapat seperti batik yang kini telah populer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun