Mohon tunggu...
Nandasari Dompu
Nandasari Dompu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

( masak/ lakukan apa yang disukai/lucu )

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

sel ( social-emotional learning ) dan casel ( collaborative for academic,social,and emotional learning)

17 Januari 2025   18:56 Diperbarui: 17 Januari 2025   17:56 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SEL (Social-Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning): Membangun Manusia Holistik
 
Social-Emotional Learning (SEL) dan Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) merupakan dua konsep yang saling terkait erat dalam upaya membangun individu yang utuh, baik secara akademik maupun sosial-emosional.  Meskipun sering digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan nuansa yang penting untuk dipahami.
 
SEL (Social-Emotional Learning): Fondasi Perkembangan Holistik
 
SEL merujuk pada proses pengembangan kemampuan individu untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, membangun hubungan yang positif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan menunjukkan empati terhadap orang lain.  Ini bukan sekadar pelajaran tambahan, melainkan pendekatan holistik terhadap pendidikan yang mengintegrasikan aspek sosial-emosional ke dalam seluruh aspek pembelajaran.  Komponen kunci SEL umumnya meliputi:
 
- Self-awareness (Kesadaran Diri): Memahami emosi, kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri.  Kemampuan ini membantu individu untuk mengenali perasaan mereka, memahami bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi perilaku mereka, dan membuat pilihan yang sesuai.
- Self-management (Manajemen Diri): Mengatur emosi, pikiran, dan perilaku.  Ini mencakup kemampuan untuk mengendalikan impuls, mengatur stres, menetapkan tujuan, dan tetap fokus.
- Social awareness (Kesadaran Sosial): Memahami perspektif orang lain, menunjukkan empati, dan membangun hubungan yang positif.  Kemampuan ini membantu individu untuk memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, serta berempati terhadap mereka.
- Relationship skills (Keterampilan Hubungan): Membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan produktif.  Ini mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
- Responsible decision-making (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab): Membuat pilihan yang bijaksana dan mempertimbangkan konsekuensinya.  Ini mencakup kemampuan untuk menilai situasi, mempertimbangkan pilihan yang tersedia, dan membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan individu.
 
CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning): Kerangka Kerja dan Implementasi
 
CASEL bukanlah program atau metode pembelajaran tersendiri, melainkan sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan kerangka kerja dan sumber daya untuk implementasi SEL yang efektif.  CASEL memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum sekolah, memberikan pelatihan kepada guru, dan menilai dampak program SEL.  Kerangka kerja CASEL menekankan pentingnya:
 
- Integrasi SEL ke dalam kurikulum:  SEL tidak harus menjadi mata pelajaran terpisah, tetapi harus diintegrasikan ke dalam semua aspek pembelajaran.  Guru dapat memasukkan elemen SEL ke dalam pelajaran matematika, sains, bahasa, dan mata pelajaran lainnya.
- Pengembangan kapasitas guru:  Guru perlu dilatih untuk menerapkan strategi SEL di kelas dan mendukung perkembangan sosial-emosional siswa.  Pelatihan ini harus mencakup pemahaman tentang komponen SEL, strategi pengajaran yang efektif, dan pengelolaan kelas.
- Pengukuran dampak:  Sekolah perlu mengukur dampak program SEL terhadap perkembangan siswa.  Pengukuran ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti observasi kelas, kuesioner, dan wawancara.
- Kolaborasi dengan keluarga dan komunitas:  Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial-emosional siswa.
 
Hubungan SEL dan CASEL:
 
SEL merupakan inti dari pendekatan CASEL.  CASEL menyediakan kerangka kerja dan sumber daya untuk membantu sekolah dan guru untuk mengimplementasikan SEL secara efektif.  CASEL memberikan panduan praktis, alat, dan pelatihan untuk membantu sekolah dalam mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan siswa secara holistik.  Dengan demikian, CASEL dapat dianggap sebagai penerapan praktis dan terstruktur dari prinsip-prinsip SEL.
 
Kesimpulan:
 
Baik SEL maupun CASEL bertujuan untuk mengembangkan individu yang utuh, mampu belajar secara efektif, membangun hubungan yang sehat, dan berkontribusi positif pada masyarakat.  SEL memberikan fondasi konseptual, sementara CASEL menyediakan kerangka kerja dan sumber daya untuk implementasi yang efektif.  Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam pendidikan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih tangguh, berempati, dan siap menghadapi tantangan masa depan.  Peran CASEL dalam hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa implementasi SEL dilakukan secara sistematis, terukur, dan berdampak positif pada perkembangan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun