Banyak orang yang mengira bahwa kondisi alam saat ini sedang baik-baik saja. Karena mereka jarang menemukan pemberitaan yang menyajikan informasi  tentang isu lingkungan dan konservasi. Disisi lain isu tersebut sedikit mendapatkan perhatian audiens. Sehingga kurang menguntungkan bagi media.Â
Dibalik senyapnya isu mengenai lingkungan, kita akan menemukan fakta berbeda ketika membuka Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data tersebut menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata di Indonesia per bulan Oktober 2023 mencapai 27,7 C, ini merupakan yang tertinggi pertama untuk bulan yang sama sejak tahun 1981. Secara umum Indonesia mengalami kenaikan suhu udara +0,7C dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020 yang sebesar 26.8 C.
Itu artinya bumi kita mengalami fenomena pemanasan global. Perubahan iklim tersebut dapat menjadi ancaman serius bagi masa depan peradaban manusia. Dan Negara Indonesia tak luput dari itu. Dampak yang telah terasa adalah perubahan pola cuaca yang tidak bisa diprediksi, seperti curah hujan yang tidak merata, periode kekeringan yang panjang, dan intensitas suhu yang ekstrem.Â
Berdasarkan basis data emisi untuk Penelitian Atmosfer Global (EDGAR) Komisi Eropa, Indonesia menempati urutan ketujuh dari sebelas negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia pada tahun 2022. Sumber emisi paling besar berasal dari perubahan penggunaan lahan dan pembakaran bahan bakar fosil. Dampaknya sangat berpengaruh pada lingkungan.Â
Dari perubahan pemanfaatan lahan misalnya. Banyak kasus lahan hutan berubah menjadi lahan bangunan, dari sawah menjadi pemukiman, atau dari hutan primer menjadi hutan tanaman industri.Â
Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas tutupan hutan Indonesia telah berkurang 956.258 hektare (ha) dalam kurun 2017-2021 atau setara 0,5% dari total luas daratan Indonesia. Pengurangan luas hutan paling besar terjadi di Kalimantan, Papua, dan Sumatra. Hampir setengah dari total emisi Indonesia berasal dari sektor kehutanan.
Oleh sebab itu, yuk kita segera bertindak agar Bumi tidak menua dengan cepat. Dengan menjaga lingkungan dari sekarang, bisa menentukan masa depan lingkungan sehat yang sustainable. Dan hasilnya dapat dirasakan oleh anak cucu kita kelak. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan agar laju perubahan iklim bisa di tahan. Berikut langkah melindungi bumi dari pemanasan global dimulai dari hal kecil, yaitu:
- Mengurangi penggunaan energi listrik dengan menyalakan lampu seperlunya, matikan seluruh peralatan listrik yang tidak terpakai, mengunakan peralatan elektronik hemat energi atau membatasi penggunaan elektronik berdaya tinggi
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan memanfaatkan transportasi umum seperti bus dan kereta api, bersepeda, atau berjalan kaki
Lakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Mendukung energi terbarukan seperti memanfaatkan energi surya, air, angin, panas bumi dan bioenergi
- Membatasi penggunaan kantong plastik karena kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam. Apabila dibiarkan sampah plastik dapat mencemari saluran air, irigasi, sungai, danau, pantai dan tanah. Dalam jumlah tertentu, sampah plastik terbukti menyumbat saluran/sungai yg dapat mengakibatkan banjir
- Melakukan penghijauan atau reboisasi. Agar membantu mengembalikan fungsi ekosistem, menjaga kesuburan tanah, melindungi sumber air, dan memberikan manfaat penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia
- Mengurangi penggunaan gas aerosol. Contoh dari aerosol adalah debu, asap, dan asap rokok. Dampak dari gas aerosol dapat menyerap dan menghamburkan radiasi matahari sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendinginan global, dan juga meningkatkan albedo awan
- Mengkonsumsi barang berdasarkan kebutuhan
- Melakukan Pengelolaan Limbah Domestik
- Pemberian bantuan dan insentif bagi petani, peningkatan kapasitas SDM di sektor pertanian, dan penguatan kebijakan di sektor pertanian. Agar dapat mencegah perubahan penggunaan lahan
Mari bersama-sama kita bertindak, beradaptasi, dan menjaga untuk masa depan yang lebih baik. Hal kecil yang dilakukan bersama-sama, pasti berdampak besar. Dan itu sangat berarti bumi kita. Yuk! Selamatkan Bumi dari dampak yang lebih buruk. Semakin cepat kita mulai, akan semakin baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H