Mohon tunggu...
nanda rosa iliasa
nanda rosa iliasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri malang prodi S1 pendidikan sejarah fakultas ilmu sosial

Memiliki ketertarikan ke sejarah, seni dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Bakiak sebagai Kearifan Lokal yang Telah Tergerus Seiring Berkembangnya Zaman

8 Maret 2023   08:22 Diperbarui: 8 Maret 2023   08:32 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ( sumber :izarman) 

                            

Akhir-akhir ini kegiatan bermain tradisional kearifan lokal mulai tergerus dengan munculnya permainan modern yang siap pakai dan permainan media online, padahal jika kita lihat permainan kearifan lokal ini tidak kalah seru dengan permainan media sekarang selain dapat menghibur juga bisa melatih kecakapan dalam menjaga sebuah tradisi kearifan lokal.

Jika membahas tentang kearifan lokal, secara pengertian luas dikatakan oleh (Judistira (2008) dalam Ema 2020) bahwasanya kearifan lokal bukan hanya terungkapnya dari bentuk dan pernyataan rasa keindahan melalui kesenian belaka tetapi termasuk segala bentuk dan cara berperilaku, serta pola pikir yang berada jauh dibelakang apa yang tampak tersebut. 

Permainan bakiak masih termasuk dalam sebuah tradisional kearifan lokal dan merupakan sebuah permainan balapan  yang dilakukan secara outbound atau outing yang menarik biasanya permainan ini lakukan oleh 3-5 orang dalam satu tim untuk melawan tim lain, Rizkia(2010) menyatakan bahwa permainan bakiak adalah salah satu permainan tradisional diman dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya. 

Ada perbedaan anatar sandal bakiak yang dipakai untuk permainan dan sandal bakiak untuk sehari hari, jika bakiak yang digunakan untuk lomba biasanya memiliki ukuran tersendiri yakni untuk perlombaan 3 orang biasanya memiliki ukuran panjang 141 cm dan beratnya mencapai 4 kg, untuk 5 orang memiliki ukuran panjang 235 cm dengan berat 8kg, untuk tebal dan lebarnya keduanya sama yakni lebar sekitar 10 cm dan tebalnya sekitar 2,5cm.

jika sandal bakiak untuk sehari harinya biasanya tergantung kebutuhan yang diinginkan atau biasa kita sebut sesuai selera pembuat, dan juga untuk sandal bakiak yang dipakai sehari hari ternyata telah di daftarkan ke UNESCO sebagai sebuah warisan untuk tinggalan pulau pinang, tapi untuk permainan nya masih belum terdaftar sebagai warisan jadi masih bisa dikatakan sebagai kearifan lokal. 

Permainan bakiak ini memiliki manfaat yang bagus untuk melatih koordinasi anggota tubuh karena pada saat memainkan bakiak gerakan tubuh dan kaki bergerak bersamaan, selain itu juga bermanfaat untuk melatih jiwa kepemimpinan, kesabaran, serta kerjasama dalam melatih kekompakan. Sebenarnya begitu banyak manfaat yang ada selain hanya sebagai hiburan mainan belaka. 

Akan tetapi sayangnya saat ini permainan bakiak sudah sangat jarang ditemui, padahal permainan bakiak ini dulu sangat sering dilakukan dari golongan anak anak sampai orang dewasa, bahkan juga setiap ada acara lomba 17 Agustus permainan ini merupakan salah satu permainan wajib tapi hal ini sangat disayangkan karena disaat ini kebanyakan orang lebih memilih memainkan permainan yang sudah sedia pakai, dan terlalu banyak yang memainkan permainan di gadget mereka. Apakah permainan kearifan lokal ini akan terus tergerus bahkan hilang? Inilah salah satu pertanyaan saat ini, oleh sebab itu saya membuat sebuah artikel singkat ini bertujuan untuk mengajak semua untuk tetap mempertahankan kearifan lokal yang ada di daerah nya masing masing. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun