Mohon tunggu...
Nandar Narendra
Nandar Narendra Mohon Tunggu... -

Biarlah aku menjadi bulan dan bintang yang tak angkuh ketika bertahta dan tak mengeluh ketika tenggelam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ternyata Kita

19 Mei 2012   14:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

telah kupelajari tentang sedih
Aku pahami tentang pedih
Ketika semua kumengerti
Ternyata kita berada di dalamnya

Kita berada dalam kesedihan yang tersaru di antara kebahagiaan-kebahagiaan semu
Sedang bahagia hakiki terdapat pada hati
Juga berada dalam kepedihan yang tersamar di tengah kesenangan-kesenangan dunia
Sedang kesenangan sejati berada pada jiwa

Lalu kupelajari tentang senang dan bahagia
Ternyata kita berada jauh darinya

Karna kebahagiaan abadi ketika hati berdekatan pada Illahi
Dan kesenangan nyata di saat jiwa bersandar pasrah pada Sang Pencipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun