Mohon tunggu...
Nandar Narendra
Nandar Narendra Mohon Tunggu... -

Biarlah aku menjadi bulan dan bintang yang tak angkuh ketika bertahta dan tak mengeluh ketika tenggelam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedekah Terakhir

23 Mei 2012   11:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:55 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu senja di depan musholah
Pengemis tua meminta sedekah (P)
Pada seorang lelaki yang sama usianya (S)

S : "Apakah yang dapat saya berikan pada bapak? Sedang saya pun sudah renta dan tak punya apa-apa"

P : "Sedekahi saya dengan do'a"

S : "Untuk apa?"

P : "Agar bila saya pergi menghadapNYA dalam husnul khotimah"

Duduklah mereka di serambi musholah
Sang pengemis mengamini do'a si orang tua
Hingga sepi di antara mereka
Sepi semakin mencekam saat si orang tua mengusap wajah akhiri do'a
Sang pengemis diam
Tak bergerak, tak bersuara
Tak bernafas dan tak bernyawa
Ia hembuskan nafas terakhirnya dalam do'a hasil sedekah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun