Mohon tunggu...
Nandar Dinata
Nandar Dinata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi seseorang yang bisa memberi arti bagi sesama....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lara Terindah

13 September 2014   12:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:49 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

/1/
Sebening embun pagi yang menyapa
Begitulah rasa yang kini melekat dalam sukma
Bukan untuk sesiapa ia akan tetap ada
Pun selalu ada
Tapi, hanyalah teruntuk dirimu semata
Rasa yang senantiasa ‘kan abadi selamanya
Hingga sampai nanti hela nafas ini
Tak kan lagi sanggup berhembus dan tersisa

/2/
Seputih awan mendung diangkasa
Dalam balutan birunya langit yang penuh pesona
Seperti itulah tulus cinta yang aku punya
Hingga tak sempat lagi aku tahu seberapa besar rasa dalam dada
Karena bagiku kaulah segalanya
Terlalu Istimewa namun penuh sahaja

/3/
Tak perlu lagi kau tanyakan
Tentang seberapa sering aku mengingatmu
Tentang seberapa merindunya diri ini padamu
Karena kau ada dapati jawaban yang sama
Dan takkan berubah untuk kesekian kalinya
Bahkan aku seakan mulai melupa akan segalanya
Karena bagiku, waktu telah  melekat erat untuk mengingatmu
Lirih rindu telah meluluhlantahkan sukma ragaku
Yang itu hanya padamu,
Hanya untukmu !

/4/
Kau ibarat candu terindah bagiku
Meski tak jarang lara menyerta diantara bahagia
Namun, hati ini tak pernah sedikitpun sanggup berlalu darimu
Karena mencintaimu adalah pilihanku
Dan merindumu adalah luka terindah dalam hidupku
[ND]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun