Mohon tunggu...
Nandar Dinata
Nandar Dinata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi seseorang yang bisa memberi arti bagi sesama....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinamika

31 Januari 2015   02:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan benar...

Kesemuanya masalah waktu

segalanya terkait sebuah masa

Dimana kita mesti sejenak berhenti

Pun kembali melaju

Mengayunkan langkah yang sempat lebam dalam pasrah

Menjejak kembali harap tersisa

Yang seakan lebur berserak dan berpunah

Haruskah kita menyerah?

Teriring percaya dengan asa dalam dada

Bahwa segalanya akan baik-baik saja

Jikalau sebuah akhir akan kembali bermula

Pun awal mula, akan temui sebuah akhir yang tiba

Untuk siapa saja

Begitupun kita

Begitulah proses yang ada

Selalu demikian adanya

Sebagai suatu dinamika

Sehingga kita pun akan terbiasa

Dengan segala yang terjadi dalam kisah kita

Sakit memang

Menyedihkan memang

Ketika nyata tak sepadan yang kita harap

Ketika nyata tak pernah sama seperti yang kita pinta

Haruskah berkata, ini tak adil bagi kita?

Kecewa mungkin saja

Mengeluh mungkin sidikit membuat lega

Akan tetapi tak pernah selalu bisa

Pun sanggup menyelesaikan masalah yang ada

Yang pasti hanya menyisakan luka

Tangis takkan mampu tercegah

Dikala suara hati berkecamuk antara hasrat dan pasrah

Sekuat dan setangguh apalah diri kita

Ketika rintih kalbu hanya menyayat duka semata

Jua buih bahagia yang tak pernah sampai batas nyata

Seperti yang kita kira

Seperti hanya yang selalu kita pinta

Dalam dekap lirih panjatan Do’a

Sebagai bentuk ihtiar kita bersama

Dan mungkin pasrah adalah pilihan terbaik bagi kita

Hingga sampai pada suatu masa

Nyata dalam takdir-Nya hadir menyapa

‘Tuk kita mengecap bahagia

Selamanya..!!!

[ND]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun