Mohon tunggu...
Nandar Achmad
Nandar Achmad Mohon Tunggu... -

B A C A L A H. . .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyayian Malam

13 Februari 2014   02:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap nafas ada rindu

Sepi dan sendiri bersama aliran darah

Dan detak jantung mengatur tempo kehidupan

Nyanyian dedaunan dan gemercik suara tetesan hujan, ikut mengiringi nyanyian syair kehidupan

Ku biarkan hembusan angin membawanya dan memperdengarkan kepada seisi jagat raya

Bahwa aku sedang menyusuri tepian malam untuk menanti sang fajar

Bersama secangkir kopi pekat akan kehidupan dan sebatang rokok yang berasapkan polusi negeri ini

Adakah seseorang yang bisa mendengarkan nyanyian malam ini??

Hingga sang fajar datang bersama sebuah solusi kehidupan negeri ini..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun