Mohon tunggu...
Nanda Qory
Nanda Qory Mohon Tunggu... Mahasiswa - s1 prodi sendratasik universitas muhammadiyah tasikmalaya

nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengkritik Lukisan Karya Ropih Amantubillah

7 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   23:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Karya Abah Ropih Amantubillah 

Kritik Seni Lukisan Karya Ropih Amantubillah
''MEMBATIK''

''Membatik''
Ropih Amantubillah
Tahun: 2010
Media: Media campur di atas kanvas
Dimensi: 115 x 135 cm

 Lukisan Ropih Amantubillah "Membatik" bentuk lukisan dengan menggunakan media manusia yang muncul. Subjek lukisan adalah gambar seorang wanita yang membatik kain dengan batik tulis tangan. Rupanya perempuan yang membatik menikmati pekerjaan mereka. Komponen tradisinya yang kuat terlihat dalam lukisan Ropih yang menunjukkan seorang perempuan menulis batik. Ciri khas Indonesia, terutama pulau jawa, adalah batak. Dalam lukisan ini, warna hijau, pink, hitam, merah, dan perak digunakan.Penggunaan warna gelap dan terang dalam lukisan tidak terlalu mencolok, Ropih mengatakan bahwa garis digunakan untuk menciptakan visual dua dimensi. Adanya garis tipis ini, yang berfungsi sebagai penegas bentuk.
Setiap karya seni memiliki makna karena memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada penontonnya. Oleh karena itu, untuk memahaminya, kita perlu memberikan penafsiran atau interpretasi, yang sebelumnya didahului dengan penjelasan. Ketika seseorang membaca karya seni, tidak ada dua orang yang memiliki pendapat yang sama. Namun, pendapat individu pasti berbeda karena melibatkan perbedaan paradigma atau sudut pandang. Lukisan ini menunjukkan penghormatan Ropih terhadap tradisi dan budaya membatik, salah satu seni tradisional Indonesia yang terkenal. Lukisan ini menunjukkan komitmennya terhadap budaya lokal yang kaya. Membatik bukan hanya jenis seni yang membutuhkan banyak keterampilan, tetapi juga kesabaran, ketelitian, dan kreatifitas. Ropih ingin menampilkan dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari nenek moyang mereka.
Ini bukan masalah moral, itu tentang seberapa meyakinkan makna yang ditampilkan. Karya seni membuat seseorang tidak hanya menikmatinya, tetapi juga mempertimbangkan isi dan maknanya. Apa yang pernah dilihat atau dialami oleh seniman selalu membentuk karyanya. Mereka mungkin terinspirasi oleh pengalaman estetik.
Karena wanita sering dianggap sebagai penjaga tradisi dan seni dalam masyarakat tradisional, lukisan Ropih menunjukkan bahwa wanita membatik secara tradisional. Membatik adalah salah satu jenis seni halus yang membutuhkan ketekunan, kesabarn, dan ketekunan, semua kualitas yang secara stereotip dikaitkan dengan perempuan dalam tradisi seni.Karya Ropih Amantubillah "Membatik" menunjukkan budaya yang masih ada di Indonesia. Ropih ingin menunjukkan bahwa pembatikan masih ada dan akan terus ada, menggunakan ciri khas dan media yang timbul yang membedakan karyanya dari karya seniman lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun