Pemanfaatan ICT atau Information and Communication tegnology, bukan lagi halbaru dalam kehidupan kita saat ini. Bahkan mungkin dalam waktu dekat, (maaf) untuk “beol” pun kita bisa menggunakan layanan ICT . hohoho…. (gimana tuuh ?). Ya, begitulah dramatisasi betapa ICT sudah merasuki segala aspek kehidupan manusia dewasa ini. ICT bukan lagi barang yang mahal, semua sudah mampu memilikinya sesuai dengan dana yang tersedia dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tidak hanya untuk kalangan menengah ke atas saja, tapi juga masyarakat pada lapisan bawah pun dapat menikmatinya. Bahkan beberapa diantara mereka sampai sangat lebay dalam pemanfaatannya. Tidak percaya ? coba perhatikan seseorang yang baru memiliki akun Facebook. ^__^
Perkembangan ICT yang semakin mutakhir tidak saja menciptakan kehidupan manusia tanpa batas ruang dan waktu tapi juga, jika dibumbui sedikit imajinasi saat ini setiap individu seolah menjadi peri yang hanyadengan jemarinya saja sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Misalnya, kalau lagi kengen pacar, hanya dengan jempol kita sudah bisa mendengar suara atau bahkan bisa melihat wajahnya. (sungguh daaahsyaaat…!) *___* Nah, jika hanya untuk hal-hal sepeleh saja kita sudah sangat dipermudah, bagaimana dengan sesuatu yang paling urgen, yang seharusnya senantiasa menjadi pendamping bagi revolusi peradaban manusia saat ini ? sebut saja dakwah. (duuuh…. mao bilang dakwah aja ribet bgt). Yupz, DAKWAH. Seruan atau ajakan kepada kesadaran atau mengubah situasi ke situasi yang lebih baik dan sempurna menurut ajaran islam baik terhadap pribadi maupun terhadap masyarakat.(AhmadSubandi,2004: iii), dimana perwujudannya bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas, sehingga harus selalu aktual, faktual dan kontekstual agar dakwah dapat menjadi solusi bagi setiap problematika kehidupan manusia.( Awaluddin Pimay,2007:xi) Aktual berarti memecahkan masalah kekinian yang sedang hangat di masyarakat. Faktual dalam arti konkrit dan nyata serta kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problematika yang yang sedang dihadapi masyarakat.
Keadaan masyarakat yang saat ini semakin instan denganbantuan ICT menciptakan sebuah pola hidup baru. Jika dulunya orang tidak mudah untuk saling mengenal bila berada dalam jarak yang sangat jauh, saat ini ?mungkin saja orang-orang diberbagai penjuru dunia dapat mengenal kita-yang bukan siapa-siapa. Jika dulu computer berukuran sangat besar, saat ini ? ditenteng kemana saja bisa. Jika dulu orang harus menunggu pagi untuk membaca koran, saat ini ? kapan saja, dimana saja itu tergantung kita,dan masih
banyak lagi contoh-contoh yang lain. Nah, inilah yang harus dipahami oleh setiap juru dakwah-da’i, bahwa masyarakat kita mengiinginkan sesuatu yang termasuk dala pola hidupnya, sesuatu yang baru yang dapat mempermudah aktifitas mereka tanpa mengurangi nilainya. Disinilah dakwah yang sejatinya selalu berorientasi pada mitra dakwah-mad’u dituntut untuk turut memanfaatkan berbagai fasilitas ICT, menyelipkan dakwah dalam status-status facebook misalnya, atau bahkan membuat website.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H