Mohon tunggu...
Nanda Oktaviana
Nanda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nanda Oktaviana dengan nim 41522110053, fakultas teknik informatika, disini saya untuk mengerjakan kuis mata kuliah (pendidikan anti korupsi dan etik umb dengan dosen: Apollo, prof. Dr. M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Model Komunikasi Semiotika: Ronald Barthes

21 Juli 2024   01:42 Diperbarui: 21 Juli 2024   01:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Dalam studi komunikasi dan semiotika, nama Roland Barthes menonjol sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh. Barthes, seorang ahli teori sastra dan semiotika asal Prancis, memperkenalkan konsep dan teori yang mengubah cara kita memahami tanda-tanda, simbol, dan makna dalam berbagai bentuk komunikasi. Artikel ini akan membahas model komunikasi semiotika dari Roland Barthes, dengan fokus pada pemikiran dan kontribusinya terhadap analisis tanda dan makna.

 Konsep Dasar Semiotika

Semiotika adalah studi tentang tanda dan simbol serta cara mereka digunakan dan diinterpretasikan. Dalam semiotika, tanda dapat berupa segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, seperti kata-kata, gambar, gerak tubuh, atau objek. Tanda terdiri dari dua komponen utama:

1. Penanda (Signifier): Bentuk fisik atau ekspresi dari tanda, seperti suara, gambar, atau kata-kata.
2. Petanda (Signified): Konsep atau makna yang diwakili oleh penanda.

Model Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes mengembangkan model semiotika yang lebih kompleks daripada teori dasar Ferdinand de Saussure. Barthes memperkenalkan konsep denotasi dan konotasi dalam analisis tanda, serta memperluas pemahaman tentang bagaimana makna diproduksi dan diinterpretasikan dalam budaya.

 1. Denotasi dan Konotasi

- Denotasi: Makna denotatif adalah makna dasar atau literal dari tanda. Ini adalah hubungan langsung antara penanda dan petanda tanpa adanya interpretasi tambahan. Misalnya, gambar seekor kucing dalam konteks denotatif hanya berarti seekor kucing sebagai hewan.
- Konotasi: Makna konotatif adalah makna tambahan yang muncul dari asosiasi kultural, emosional, atau sosial. Konotasi melibatkan interpretasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang tanda berdasarkan konteks budaya. Misalnya, gambar seekor kucing bisa memiliki konotasi kelembutan, misteri, atau keanggunan tergantung pada konteksnya.

 2. Mitos

Salah satu konsep kunci yang diperkenalkan Barthes adalah **mitos**. Dalam konteks semiotika, mitos adalah sistem tanda yang berfungsi untuk menaturalisasi ideologi dan nilai-nilai budaya tertentu. Mitos mengubah makna konotatif menjadi sesuatu yang tampak alami dan tak terbantahkan dalam masyarakat. Misalnya, iklan yang menampilkan kebahagiaan keluarga dalam konteks produk rumah tangga dapat menciptakan mitos tentang kebahagiaan domestik yang dihasilkan oleh konsumsi produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun