Mohon tunggu...
Nandang Fathurrohman
Nandang Fathurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Jika menuntut ilmu adalah ibadah, maka menulis adalah bagian dari dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keimanan dan Kemanusiaan

19 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 19 Desember 2024   15:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
muhamadjilanfauzi (Sumber: Pinterest.com)

Problematika umat hari ini semakin terpampang di depan mata, terlebih isu Palestina yang kian hari kian meredup, dan dunia pun seakan diam, bungkam terhadap kondisi ini, tidak ada penyelesaian secara tuntas yang dapat memerdekakan saudara muslim Palestina disana.

Dari peristiwa ini, tentu banyak hikmah yang bisa di ambil, diantaranya bahwa terbuka nya mata umat Islam seluruh dunia bahwa kita ini sedang tidak baik-baik saja, maka urgensi persatuan umat ini sangat lah penting dan harus segera di wujudkan, agar umat ini tidak terus menerus menderita. Dari peristiwa ini juga kita jadi tau karakteristik umat ini, dalam merespon nya, ada yang berlandaskan, keimanan, kemanusiaan, bahkan ada yang masih acuh, nggak peduli. Namun, dalam artikel kali kita akan bahas mengenai responnya dalam hal keimanan dan kemanusiaan.

Dua kata ini memiliki imbuhan yang sama yaitu ke-an. Jika di ambil kata asli nya, maka jadi iman dan manusia. Masalah Palestina, bukan hanya masalah kemanusiaan, tapi juga masalah agama (aqidah Islam, keimanan), bahkan dari segi sejarah, politik pun juga ada, maka masalah ini sangat lah kompleks. Namun, sebagai seorang muslim bahkan mukmin, tentu memandang setiap masalah harus berdasarkan pada sudut pandang Islam, begitu pun masalah yang ada di Palestina, tak cukup memandang dari sisi kemanusiaan saja, tapi harus lebih dari itu memandang dari perspektif Islam, bahwa ini juga masalah agama, yang mana masalah Palestina akan menjadi bagian dari masalah kita (umat Islam seluruh dunia).

Jika memandang masalah Palestina hanya dari segi kemanusiaan, mungkin solusi yang ditawarkan juga hanya sebatas hal yang bersifat sementara, material, seperti memberikan bantuan pasokan makanan, pakaian, membuycut produk nya, kecaman semata yang dilakukan oleh para penguasa muslim, padahal sekelas mereka tugas nya bukan itu. Karena kalo hanya sebatas itu, saudara muslim kita akan terus menerus disiksa, dibunuh habis2an, dan kejadian ini akan terus berulang, bahkan saat ini pasokan makanan pun banyak ditahan, tidak terdistribusikan, sehingga ini tidak bisa menuntaskan akar masalah Palestina.

Sedangkan jika memandang masalah Palestina dari segi agama atau keimanan, maka solusi yang ditawarkan akan lebih dari sekedar memberikan pasokan makanan, tapi solusi nya akan memberikan bantuan senjata, wal hasil jihad lah yang ditawarkan. Bahkan hal ini pun sangat dianjurkan, diizinkan,diwajibkan di dalam syari'at agama Islam Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Hajj ayat 39, yang berbunyi:

"Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu,"

Ayat diatas sangat relate dengan kondisi umat Islam saat ini yang sedang teraniaya kehormatan nya, tanah nya. Sehingga solusi yang semestinya ditawarkan itu adalah berperang, yakni dengan jihad. Namun, tentu pada realitas saat ini belum bisa, dengan berjihad ofensif, karena syariat jihad ofensif diterapkan jika ada institusi daulah Islam yakni daulah khilafah.

Oleh karena itu, solusinya adalah bebaskan pemikiran umat yang membelenggu, dan menyadarkan nya mengenai pentingnya kita untuk kembali bersatu, dan bersama menegakkan daulah khilafah ini, karena dengan itu khalifah akan memberangkatkan para tentaranya, untuk menyerang kembali orang-orang kafir yahudi itu. Semoga Allah swt melembutkan hati2 para penguasa muslim, umat Islam itu sendiri, mengenai urgensi nya umat ini untuk bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun