Mohon tunggu...
Mochamad NandaAshifa
Mochamad NandaAshifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Manusia

Heem

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah EMS Sistem Moneter Eropa serta Dampak Wacana Mata Uang Tunggal ASEAN terhadap Eropa

6 Maret 2024   12:40 Diperbarui: 6 Maret 2024   12:45 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

EMS atau Sistem Moneter Eropa merupakan pengaturan nilai tukar yang dibentuk tahun 1979 dengan tujuan untuk mendorong kerjasama kebijakan moneter yang lebih solid antara anggota komunitas eropa (EC). EMS yang pada akhirnya melahirkan mata uang bersama di eropa yang dikenal sebagai euro. Sistem Moneter Eropa (EMS) diinisiasi sebagai respons terhadap keruntuhan Perjanjian Bretton Woods, yang ditetapkan setelah Perang Dunia II untuk menetapkan nilai tukar mata uang tetap yang dapat disesuaikan guna menjaga stabilitas ekonomi.

Ketika perjanjian tersebut ditinggalkan pada awal 1970-an dan mata uang mulai mengambang, anggota Komunitas Ekonomi Eropa (EC) mencari kesepakatan baru terkait nilai tukar untuk melengkapi serikat pabean mereka.

Tujuan utama EMS adalah mengendalikan inflasi dan menghentikan fluktuasi nilai tukar yang signifikan di antara negara-negara Eropa. Hal ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mempromosikan kesatuan ekonomi dan politik di Eropa serta membuka jalan menuju pengenalan mata uang bersama di masa depan, yaitu euro.

Mekanisme nilai tukar (ERM) berperan penting dalam mengontrol fluktuasi mata uang. ERM menetapkan nilai tukar nasional dengan membatasi penyimpangan dari unit mata uang Eropa (ECU), yang merupakan mata uang buatan gabungan dari 12 mata uang anggota Uni Eropa (UE), diukur berdasarkan kontribusi ekonomi masing-masing negara terhadap output UE.

ECU berfungsi sebagai acuan untuk kebijakan nilai tukar, dan nilai tukar diatur di antara mata uang negara-negara yang berpartisipasi melalui metode akuntansi yang secara resmi disetujui. Kondisi saat ini EMS atau sistem moneter eropa sedikit terguncang akibat adanya fenomena geopolitik yang terjadi di eropa timur yakni peperangan antara rusia dengan ukraina, pasalnya beberapa negara eropa yang turut membantu ukraina dalam menyumbang persenjataanmaupun bentuk bantuan yang lain menerima dampak sanksi yang diberikan rusia. Seperti yang diketahui rusia merupakan pemasok gas alam terbesar, Sengketa antara Rusia dan negara-negara Eropa tertentu, terutama terkait dengan proyek pipa gas Nord Stream 2, dapat menciptakan ketidakpastian dalam pasokan gas alam. Hal ini dapat mempengaruhi harga gas dan menyebabkan fluktuasi ekonomi di negara-negara Eropa yang sangat tergantung pada energi tersebut. Dan pada tahun 2022 tercatat tingkat inflasi di eropa mencapai angka 10%. 

Mengenai wacana mata uang tunggal ASEAN, hal ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap uni eropa sebab uni eropa dengan ASEAN merupakan wilayah yang berbeda. Namun mungkin ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi yakni antara lain perubahan dinamika perdagangan global, dan pada tingkat yang lebih luas dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang global terutama jika jika ASEAN menjadi pemain ekonomi global yang lebih besar dan signifikan serta Eropa akan mengalami beberapa dampak dalam hubungan dagangnya dengan ASEAN. Perubahan dalam struktur ekonomi dan kebijakan moneter di ASEAN bisa mempengaruhi nilai tukar, tarif perdagangan, dan investasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun