Mohon tunggu...
Nanda Nadila
Nanda Nadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Untuk membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Money

Digitalisasi Internet of Things dan Dampaknya pada Ekonomi

3 Juli 2023   08:22 Diperbarui: 3 Juli 2023   08:24 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir, dan Internet of Things (IoT) menjadi salah satu teknologi yang mempercepat digitalisasi. IoT menghubungkan perangkat elektronik dan memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Namun, digitalisasi IoT juga membawa dampak pada ekonomi yang perlu diperhatikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi IoT telah digunakan dalam berbagai sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan manufaktur. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot.

Dalam konteks ekonomi, digitalisasi IoT dapat memberikan dampak yang signifikan. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, IoT dapat memberikan dampak ekonomi global sebesar $11,1 triliun pada tahun 2025. Dalam sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat membuka peluang baru untuk bisnis dan inovasi.

Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi risiko keamanan siber dan memastikan bahwa digitalisasi IoT memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Digitalisasi IoT telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, IoT dapat memberikan dampak ekonomi global sebesar $11,1 triliun pada tahun 2025. Dalam beberapa tahun terakhir, IoT telah digunakan dalam berbagai sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan manufaktur. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik.

Namun, digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Dalam beberapa sektor, seperti sektor manufaktur, penggunaan robot dapat menggantikan pekerja manusia dan mengurangi lapangan kerja.

Dalam konteks ekonomi, digitalisasi IoT dapat memberikan dampak yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi IoT juga dapat membawa risiko keamanan siber yang signifikan dan dapat mengurangi lapangan kerja. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi risiko keamanan siber dan memastikan bahwa digitalisasi IoT memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dampak positif dari digitalisasi IoT pada ekonomi adalah meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Di sektor manufaktur, IoT dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Di sektor kesehatan, IoT dapat membantu memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat membuka peluang baru untuk bisnis dan inovasi.

Namun, dampak negatifnya adalah risiko keamanan siber yang meningkat dan pengurangan lapangan kerja. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber dapat mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Selain itu, digitalisasi IoT juga dapat mengurangi lapangan kerja karena otomatisasi dan penggunaan robot. Dalam beberapa sektor, seperti sektor manufaktur, penggunaan robot dapat menggantikan pekerja manusia dan mengurangi lapangan kerja.

Dalam menghadapi dampak negatif dari digitalisasi IoT, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan siber dan memberikan pelatihan kepada pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dampak sosial dari digitalisasi IoT dan memastikan bahwa penggunaan teknologi tersebut tidak merugikan masyarakat.

Menurut Dr. Ir. Bambang Brodjonegoro, M.Ec., M.Sc., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, digitalisasi IoT dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri Indonesia. Namun, ia juga menekankan pentingnya perlindungan data dan keamanan siber dalam digitalisasi IoT. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Menurut Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, M.Sc., Guru Besar Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung, digitalisasi IoT dapat memberikan manfaat bagi masyarakat jika diimplementasikan dengan baik dan benar. Namun, ia juga menyoroti pentingnya perlindungan privasi dan keamanan siber dalam penggunaan teknologi IoT. Ia menekankan bahwa perusahaan dan pemerintah harus bekerja sama untuk memastikan bahwa data pribadi dan informasi sensitif tidak disalahgunakan atau dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc., Guru Besar Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, digitalisasi IoT dapat membawa dampak positif pada sektor kesehatan, seperti memantau kondisi pasien secara real-time dan memberikan perawatan yang lebih baik. Namun, ia juga menyoroti pentingnya memastikan bahwa teknologi IoT tidak merugikan masyarakat dan tidak menimbulkan masalah kesehatan atau lingkungan.

Dalam menghadapi dampak negatif dari digitalisasi IoT, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan siber dan memberikan pelatihan kepada pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dampak sosial dari digitalisasi IoT dan memastikan bahwa penggunaan teknologi tersebut tidak merugikan masyarakat.

Dalam konteks keamanan siber, perusahaan dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa data pribadi dan informasi sensitif tidak disalahgunakan atau dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dampak lingkungan dari penggunaan teknologi IoT dan memastikan bahwa teknologi tersebut tidak merusak lingkungan.

Digitalisasi IoT telah membawa dampak yang signifikan pada ekonomi global. Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi IoT juga membawa risiko keamanan siber yang signifikan dan dapat mengurangi lapangan kerja. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi risiko keamanan siber dan memastikan bahwa digitalisasi IoT memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dalam menghadapi dampak negatif dari digitalisasi IoT, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan siber dan memberikan pelatihan kepada pekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari digitalisasi IoT dan memastikan bahwa penggunaan teknologi tersebut tidak merugikan masyarakat. Dengan demikian, digitalisasi IoT dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun