Mohon tunggu...
Nanda Mei Istiq
Nanda Mei Istiq Mohon Tunggu... Lainnya - Soil Science, Universitas Sebelas Maret

Menulis untuk berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Pengabdian Universitas Sebelas Maret Melakukan Survei Awal dalam Rangka Pengembangan Refugia di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri

18 Juli 2024   23:34 Diperbarui: 18 Juli 2024   23:35 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim mahasiswa Riset Group Pembangunan pertanian berbasis karakteristik tanah-lahan setempat  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Survei Awal untuk penentuan lokasi penanaman bunga refugia dan melakukan koordinasi awal dengan mitra yaitu Kelompok Tani (Poktan) Tani Mulyo di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri pada (22/06/2024).

Pengadaan program ini bertujuan untuk mengembangkan penanaman refugia sebagai border tanaman pagi terhadap hama. Selain itu juga tanaman refugia disusun sebagai border berfungsi untuk meningkatkan daya tarik agro wisata Punthuk View yang sedang dikembangkan di Desa Slogoretno.


Kegiatan ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Mujiyo, S.P., M.P. yang beranggotakan Prof. Dr. Ir. Suntoro, M.S., Prof. Dr. Ir. Jauhari Syamsiyah, M.S., Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. Rahayu, S.P., M.P., Dr. Ir. Widyatmani Sih Dewi, M.P., Dr. Hery Widijanto, S.P., M.P., Ir. Aktavia Herawati, S.P., M.Sc., dan Ganjar Herdiansyah, S.P., M.P. Adapun nantinya riset ini melibatkan anggota poktan Tani Makmur, perangkat desa setempat, dan mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

Ketua riset group, yang juga Penanggung Jawab (PJ) penanaman, Mujiyo mengatakan bahwa "Penanaman refugia sebagai border terhadap hama tanaman padi merupakan salah satu upaya pengendalian hama terpadu secara alami yang harapannya dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno". Faktor tersebutlah yang melatarbelakangi  kegiatan penanaman bunga refugia di Desa Ngunut ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
"Dalam praktik/pelaksanaan ini. Tim riset group kami memilih  bunga seperti marigold (Tagetes patula), jengger ayam (Celosia cristata), dan bunga kenop ungu (Gomphrena globosa). Bunga ini dipilih karena relatif mudah untuk dibudidayakan dan beradaptasi di lingkungan setempat," tambah Mujiyo.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selain itu bunga ini  juga memiliki fungsi sangat banyak antara lain sebagai media penyedia makanan bagi musuh alami, mempercantik lahan, melestarikan lingkungan, dan harapan jangka panjangnya adalah meningkatkan produktivitas padi.Ketua riset group Prof Mujiyo, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya desa setempat dalam pengembangan agro wisata dan pengendalian hama terpadu secara alami.

Adapun Pak Mulyono selaku perangkat Desa Slogoretno turut mengucapkan rasa terima kasihnya atas pengadaan program kerja ini.
"Kami dari pemerintah Desa Slogoretno mengucapkan terima kasih kepada tim pengabdian Universitas Sebelas Maret yang turut andil dalam upaya pengembangan agro wisata melalui kegiatan penanaman refugia" tutup Mulyono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun