Mohon tunggu...
nanda alifia hikmah
nanda alifia hikmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswi

mahasiswi di IAIN jember prodi Ilmu Al-qur'an dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Ditangan Pendidikan

10 Desember 2019   11:06 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

   Berbicara fakta, sudah banyak lembaga survei yang mengemukakan pada tahun 2020 Indonesia bisa jadi masuk dalam daftar salah satu negara dengan jumlah sarjana terbanyak , bahkan menjadi yang nomor 5 di dunia. Indonesia juga termasuk negara dengan jam masuk sekolah paling awal. Seperti yang kita ketahui, jam masuk Indonesia paling pagi adalah jam 07:00 pagi, dalam hal ini Indonesia lebih unggul dari negara-negara lain yang rata-rata jam masuk sekolahnya jatuh pukul 08:00 pagi.
   Dari sini sepatutnya sudah dapat membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan, mengapa begitu? Bukankah pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dari kemajuan suatu negara? sedangkan fakta-fakta diatas seharusnya sudah cukup untuk menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia termasuk unggul dibanding negara-negara lainnya.
   Kalau dilihat dari sisi kuantitas, Negara Indonesia memang sudah sangat  unggul dibandingkan negara-negara lainnya, tapi kuantitas saja tidak bisa kita jadikan patokan keberhasilan suatu negara dalam memajukan pendidikannya. Bagaimana mungkin kita menyebut kata sukses apabila kualitas dari pendidikan itu sendiri tidak mumpuni untuk membawa negaranya maju dan sanggup berkompetisi dengan negara lainnya. Sekali lagi, kualitas-lah yang musti menjadi patokan keberhasilan suatu negara untuk memajukan pendidikannya. Maka apa yang kita perlukan bukanlah jumlah sarjana yang tak terhitung, namun ujunga-ujungnya tidak ada tindak lanjut dan kejumudan berfikir serta kurangnya kreativitas yang selanjutnya hanya malah  menambah jumlah pengangguran. Ataupun jam masuk sekolah yang begitu pagi, namun tidak dapat membuat siswanya menguasai pelajaran yang disuguhkan. Sejatinya yang kita perlukan adalah ke-efektif-an kegiatan belajar mengajar, dimana tidak perlu membutuhkan waktu yang begitu banyak, namun pelajaran dapat benar-benar tersampaikan kepada siswa. Begitupula dengan lulusan universitas, bagaimana nantinya para sarjanawan ini dengan kualitas yang mumpuni bisa membantu pembangunan negeri sendiri dan hal ini dimulai dari merubah mindset para sarjanawan yang rata-rata hanya menginginkan pekerjaan mapan tanpa mau menghadapi tantangan untuk melakukan perubahan.   Dengan membangun kualitas pendidikan yang lebih efektif, kemajuan bangsa-pun dianggap lebih mudah untuk dicapai, karena dengan pendidikan lah kita dapat menyiapkan kader-kader bangsa yang nantinya akan meneruskan tongkat estafet pembangunan negri ini. Pendidikan menempati poin penting disini, agar kita tak lagi_secara sadar maupun tidak_kembali dijajah oleh negara-negara lain, baik dalam hal ekonomi, politik, teknologi dan lainnya. Agar nantinya kita bisa memanfaatkan dan mengolah sendiri sumberdaya alam maupun manusia untuk kemajuan negeri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun