Mohon tunggu...
Nanda Kusuma Wicitra
Nanda Kusuma Wicitra Mohon Tunggu... Lainnya - Blog Pribadi

Harus semangat dalam menjalankan apapun

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menghias Desa Dengan Bahan Bekas Oleh Mahasiswa KKN UM Desa Rejosari

24 Desember 2020   13:29 Diperbarui: 24 Desember 2020   14:43 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Botol bekas air minum adalah salah satu sampah yang sering kita jumpai. Oleh karenanya produk daur ulang dari botol bekas juga banyak sekali jenisnya,mulai dari yang sederhana hingga yang sangat rumit sekalipun. Botolnya sendiri juga bervariasi ukuran dan bentuknya, sehingga dapat di kreasikan sesuai keinginan.

Kali ini botol bekas akan di kreasikan menjadi tulisan nama KAMPOENG NDHIL KORO. Kenapa menggunakan nama tersebut karena proses pembuatan di lakukan di kampung tersebut dan di gunakan untuk menghias kampung tersebut. Tulisan di buat 2 (dua) warna berbeda yaitu merah dan kuning. Besar hurufnya juga berbeda,untuk tulisan kampoeng dibuat agak kecil dan tulisan ndhilkoro dibuat lebih besar. Dan di letakkan pada tempat yang sering di lewati oleh warga desa.

Proses pembuatan dimulai dari pemilihan botol. Botol yang di pilih ialah berukuran sedang 600ml dan besar 1,5L,di butuhkan kira-kira 150 biji per ukurannya. Lebih baik jika botol dipilih yang masih utuh bentuknya tidak penyok,agar terlihat bagus nantinya. Selanjutnya botol-botol di bersihkan dari kotoran dan lumpur menggunakan air bersih. Bila perlu menggunakan kerikil agar lebih bersih dari tanah yang berkerak,agar nanti cat dapat menempel dengan baik. Selanjutnya botol-botol di keringkan hingga benar-benar kering di bawah sinar matahari untuk selanjutnya di lakukan proses penyusunan. Mengapa di lakukan penyusunan terlebih dahulu bukan di cat? Karena untuk memudahkan proses pengecatan agar bisa di lakukan langsung banyak botol. Botol di susun membuat huruf-huruf yang memiliki susunan botol berjajar terlebih dahulu agar mudah, misal huruf N,D,H,I,L,K,R,A,P,M,E,G. rangka menggunakan besi agar tuisan lebih kokoh, setelah itu baru di buat huruf lainnya.

whatsapp-image-2020-12-24-at-13-45-49-5fe445f6d541df5c836c6e32.jpeg
whatsapp-image-2020-12-24-at-13-45-49-5fe445f6d541df5c836c6e32.jpeg
Peoses pengecatan di lakukan dari dalam,hal ini di maksudkan agar cat tidak mudah luntur terkena efek cuaca. Setelah di susun,botol-botol di cat dari sisi dalam dengan cara memasukkan cat cair ke dalam botol lalu di ratakan dengan memutar-mutar botol. Jangan terlalu banyak memasukkan cat cukup sedikit saja lalu di putar agar merata. Setelah itu di jemur dengan posisi terbalik agar sisa cat dapat jatuh ke bawah.

Setelah dirasa sudah kering,botol-botol di susun kembali. Ini adalah penyusunan final,huruf di rangkai membentuk tulisan yang diinginkan dan di berikan tatakan atau pondasi agar dapat berdiri kokoh. setelah itu tulisan nama kampung di letakkan di tempat yang sering di lewati pengunjung agar terlihat jelas. Jika di perlukan bisa di berikan penyangga agar bisa lebih tahan cuaca terutama angin kencang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun