Mohon tunggu...
Nanda Kristian Putra
Nanda Kristian Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Teknik, Perencanaan Wilayah dan Kota

Anak Blitar sedang menimba ilmu di Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayam Ras Petelur Penyokong Ekonomi Blitar Berdampak Eksternalitas Negatif

9 April 2023   23:56 Diperbarui: 10 April 2023   00:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksternalitas dampak ayam ras petelur di Blitar

Eksternalitas adalah konsep penting dalam ekonomi yang mencakup efek ekonomi yang tidak dihitung dalam biaya atau manfaat langsung dari kegiatan ekonomi. Dalam beberapa kasus, eksternalitas dapat berdampak positif pada masyarakat atau lingkungan, tetapi dalam banyak kasus, dampaknya justru negatif.

Dalam ekonomi, biaya dan manfaat diperhitungkan secara langsung dalam keputusan ekonomi. Contohnya, ketika seseorang membeli mobil, biaya pembelian mobil akan diperhitungkan sebagai bagian dari keputusan tersebut. Namun, dalam keputusan ini tidak diperhitungkan efek yang mungkin terjadi pada lingkungan, seperti polusi udara dan kemacetan lalu lintas. Inilah yang disebut sebagai eksternalitas negatif.

Eksternalitas negatif dapat berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan. Misalnya, polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada manusia dan hewan, serta kerusakan lingkungan. Kemacetan lalu lintas dapat mengurangi efisiensi transportasi, meningkatkan waktu perjalanan, dan mengakibatkan stres pada pengendara.

Sebaliknya, eksternalitas positif dapat berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Contohnya, pendidikan dan penelitian dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, seperti peningkatan kualitas hidup dan inovasi teknologi. Penggunaan sumber energi terbarukan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan manfaat lingkungan jangka panjang.

Dalam ekonomi, efek eksternalitas dapat diperhitungkan melalui regulasi atau insentif yang diterapkan oleh pemerintah. Misalnya, pajak karbon dapat digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong penggunaan sumber energi terbarukan. Sanksi atau denda dapat diberikan kepada perusahaan yang mencemari lingkungan atau mengabaikan keselamatan dan kesehatan pekerja.

Dalam beberapa kasus, pasar dapat menghasilkan solusi sendiri terhadap eksternalitas. Contohnya, jika masyarakat mulai menyadari pentingnya udara bersih, permintaan untuk mobil yang lebih efisien bahan bakar akan meningkat. Ini akan mendorong produsen mobil untuk memproduksi mobil yang lebih efisien.

Blitar adalah salah satu kota di Jawa Timur yang dikenal sebagai pusat peternakan ayam ras petelur. Ayam ras petelur menjadi sumber pendapatan penting bagi peternak di Blitar, namun keberadaannya juga dapat memberikan dampak eksternalitas bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Dampak eksternalitas ayam ras petelur di Blitar dapat terlihat dari pencemaran lingkungan. Kotoran ayam mengandung bahan kimia seperti amonia dan sulfat yang dapat mencemari air dan tanah. Pencemaran ini dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan mengancam keberlangsungan ekosistem di sekitar peternakan.

Selain pencemaran lingkungan, ayam ras petelur juga dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia. Kotoran ayam dan debu dapat memicu masalah pernapasan seperti asma dan alergi. Selain itu, penggunaan antibiotik dalam pakan ayam ras petelur dapat meningkatkan resistensi antibiotik pada manusia, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.

Untuk mengurangi dampak eksternalitas ayam ras petelur di Blitar, para peternak harus menerapkan praktek pengelolaan limbah yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membangun sistem pengolahan kotoran yang efektif dan aman untuk lingkungan sekitar peternakan. Selain itu, para peternak juga dapat mengurangi penggunaan antibiotik dalam pakan ayam ras petelur dan beralih ke praktek penggunaan pakan yang lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun