Seperti yang sudah kita ketahui, pada dasarnya jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Dimana suatu perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk yang cenderung mengarah kepada pertumbuhan.Pertumbuhan penduduk merupakan perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini merupakan merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari sepanjang masa. Pertumbuhan penduduk bisa berupa pertumbuhan positif yang berakibat pada bertambahnya jumlah penduduk, tetapi bisa pula berupa pertumbuhan negatif yang bisa langsung dirasakan akibat pertumbuhan penduduk mengakibatkan bertambahnya tingkat kemiskinan dan pengangguran dalam suatu negara.
 Tahun 2008, Indonesia mendapat ranking 1 di Asia dalam jumlah pengangguran tertinggi. Hal ini dianggap mengancam stabilitas kawasan Asia mengingat secara keseluruhan jumlah penduduk Indonesia lebih besar daripada Negara-negara tetangga. Meskipun turun sekitar 9% dari tahun 2007, tapi tetap saja angka ini masih tergolong cukup tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di Asia.
 Menurut Thomas Robert Malthus (1798), jumlah populasi yang terus bertambah semakin lama akan mengalahkan pasokan dan ketersediaan makanan, sehingga jumlah makanan per orang akan semakin berkurang. Sama halnya dengan ketersediaannya lowongan pekerjaan. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar pula jumlah tenaga kerjanya. Tenaga kerja pun membutuhkan lapangan pekerjaan. Namun pertumbuhan penduduk lebih besar dibandingkan pertumbuhan lapangan kerja. Sehingga, terdapat banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Dan semakin tinggi jumlah pengangguran semakin tinggi pula jumlah penduduk miskin di Indonesia yang artinya jumlah pengangguran berbanding lurus dengan jumlah kemiskinan.
 Jika berbicara mengenai pengangguran tentu tidak akan jauh-jauh pula dengan kemiskinan. Kemiskinan yang dimaksud adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Banyaknya kemiskinan di Indonesia kurang lebih dianggap sebagai akibat ledakan penduduk.
 Untuk menanggulangi jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia, banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah salah satunya adalah program KB atau keluarga berencana. Tujuan pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program KB yaitu membentuk keluarga sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan banyaknya kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cukup mempunyai maksimal dua anak.
 Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), selama tahun 2007 peserta program KB hanya sebesar 61,4 %. Tentu saja angka sebanyak ini ternyata masih cukup jauh untuk bisa mengendalikan ledakan jumlah penduduk . Meskipun kedengarannya sepele tetapi laju pertumbuhan penduduk terus meningkat tiap tahunnya sehingga masalah harus diselesaikan bersama demi menunjang kesejahteraan masyarakat Indonesia demi memerangi pengangguran dan memberantas kemiskinan.
 Sistem pendidikan di Indonesia juga ternyata belum mampu mencetak generasi muda yang benar-benar unggul, berkualitas, dan kompetitif. Hal tersebut semakin diperburuk oleh sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga potensi banyaknya jumlah anak justru menimbulkan fenomena tingginya angka pengangguran yang berujung pada kemiskinan dalam skala yang cukup besar. Bukannya semakin sejahtera, tapi malah bingung memikirkan beban hidup yang semakin bertambah....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H