Didikan orang tua yang keras sering kali meninggalkan dampak signifikan pada perkembangan mental anak, terutama pada anak perempuan pertama. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait kondisi mental mereka.
1. Perasaan Tekanan dan Tuntutan Tinggi
Anak perempuan pertama sering kali merasa tertekan untuk memenuhi harapan orang tua. Didikan yang keras dapat menciptakan tuntutan tinggi yang membuat mereka merasa harus selalu berprestasi dan tidak boleh gagal. Hal ini bisa mengarah pada kecemasan yang berkepanjangan dan rasa kurang percaya diri.
2. Persepsi Diri yang Negatif
Dengan didikan yang cenderung kritis dan kurang mendukung, anak perempuan pertama mungkin mengembangkan pandangan negatif terhadap diri mereka. Mereka bisa merasa tidak cukup baik atau berharga, yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan hubungan sosial di masa dewasa.
3. Ketidakmampuan Menyatakan Emosi
Lingkungan yang keras sering kali mengajarkan anak untuk menekan emosi mereka. Anak perempuan pertama mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan, sehingga mereka cenderung mengalami masalah dalam mengelola emosi, yang dapat berujung pada stres dan depresi.
4. Peran sebagai Pengasuh yang Berlebihan
Anak perempuan pertama sering kali ditempatkan dalam posisi pengasuh bagi adik-adiknya. Tanggung jawab yang berlebihan ini dapat menyebabkan mereka merasa terbebani dan kehilangan kesempatan untuk menikmati masa kecil dan remaja mereka.
5. Kesulitan dalam Hubungan Interpersonal
Pengalaman didikan yang keras dapat mempengaruhi kemampuan anak perempuan pertama dalam menjalin hubungan. Mereka mungkin memiliki masalah dalam kepercayaan diri dan ketergantungan emosional, yang dapat menghambat hubungan yang sehat di masa dewasa.
Strategi untuk Mendukung Kesehatan Mental
Pendidikan Emosional: Mengajarkan anak perempuan untuk mengenali dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat sangat penting.
Dukungan Sosial: Membangun jaringan dukungan, baik dari teman sebaya maupun keluarga, dapat membantu mereka merasa lebih diterima dan dihargai.
Kegiatan Ekspresif: Memfasilitasi kegiatan seperti seni, musik, atau olahraga dapat membantu anak perempuan pertama menyalurkan emosi dan mengembangkan kepercayaan diri.
Terapi dan Konseling: Dalam beberapa kasus, profesional kesehatan mental dapat membantu anak perempuan untuk mengatasi trauma atau masalah yang diakibatkan oleh didikan yang keras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H