Mohon tunggu...
Nanda Inggar Nusantari
Nanda Inggar Nusantari Mohon Tunggu... Konsultan - a learner

a learner, enthusiastic, food lover, but keep healthy. contact : nandainggarn@gmail.com , IG : nanda Inggar N

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Video Ustadz Abdul Somad Viral, Apakah Perlu Dibela?

22 Agustus 2019   11:40 Diperbarui: 22 Agustus 2019   13:41 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : ANTARA FOTO/ SYIFA YULINNAS

Sudah dengar kasus ustadz abdul somad beberapa hari lalu?

Jika belum, saya sarankan menonton videonya terlebih dahulu sebelum membaca tulisan ini. Supaya tidak auto salah faham atau emosi. Saya tidak ingin teman-teman terpelatuk. Terpelatuk adalah istilah yang akhir akhir ini sering muncul saat kita mendengar ucapan dari seorang Dai lulusan Al Azhar dalam video berdurasi beberapa menit tersebut.

Kronologi singkatnya adalah ada audien yang bertanya, "Ustadz, kenapa jika melihat salib menggigil hati saya ?"

Dengan spontan Ustadz Abdul Somad menjawab "Setan!" ditambah pula penjelasan bahwa di dalam patung salib terdapat jin kafir... bla bla... 

Sudah dengar jawabannya? Saya tidak mengomentari jawabannya mengenai jin kafir maupun salib, karena terlepas benar atau salah, sebagai seorang ulama besar yang telah menuntut pendidikan agama yang tinggi di Marocco tentu beliau lebih tau jawabannya karena memiliki rujukan yang jelas menurut ajaran agamanya. Analoginya jika lia eden sedang berdakwah di depan jamaahnya, tentu yang dia jawab di hadapan jamaahnya tidaklah dianggap ajaran sesat bagi penganutnya karena sesuai kitab pedoman.

Coba saja cek di youtube, banyak yang mengomentari jawaban tersebut, salah benarnya, logis maupun tidaknya. Padahal poinnya bukan itu. Dalam hal berkeyakinan, bahkan bagi semua agama, ada hal tidak logis di dalamnya untuk diterima penganutnya, seperti Isa yang lahir tanpa memiliki ayah, nabi Muhammad pergi ke sidratul muntaha dalam satu malam dan ajaran agama lainnya yang saya tidak tahu.  

Anggaplah Jawaban Ustadz Abdul Somad ini tidak masuk akal, namun jika beliau menjawabnya berdasarkan kitab suci agama islam yang telah beliau pelajari dan ada hadistnya, saya mau komentar apa untuk jawaban beliau tersebut jika saya alumni Perpajakan universitas Brawijaya,  meskipun saya seorang muslim? tentu jawaban saya yang dianggap menyesatkan.

Poin selanjutnya adalah, jika teman-teman teliti, setelah jawaban tersebut beliau tertawa kecil meledek, "Itu patungnya noleh ke kanan atau ke kiri kalian lebih tau " disambut gelak tawa penonton. Mendengar hal ini saya terkejut, kenapa bercandanya seperti ini? Lho kok keluar dari pertanyaan soal salib tadi ? Coba kalau lafadz Allah di ejek dalam forum non muslim, dan videonya tersebar, pasti akan terjadi kerusuhan yang besar layaknya gelombang tsunami yang maha dahsyat.

Ustadz Abdul Somad ini mengeluarkan tiga poin klarifikasi atas video tersebut saat mengisi pengajian di Masjid At-Taqwa, Indragiri Hulu, Riau, Sabtu 17 Agustus 2019 seperti dikutip dari detik.com.

Dalam klarifikasi poin pertama beliau mengungkapkan bahwa beliau bermaksud menjawab pertanyaan, bukan untuk merusak hubungan, kita berprasangka baik bahwa itu benar.

Pada poin kedua, beliau mengungkapkan pengajian itu di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepakbola, bukan di TV, tapi untuk interen umat Islam menjawab pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa Alaihissalam. Oke, apakah untuk ustadz sebesar Ustadz Abdul Somad ini tidak tahu bahwa ceramahnya bisa direkam dan beredar? Jawabannya tidak mungkin. Meski dalam kacamata hukum, perekaman ini dianggap illegal, tapi saya yakin dalam hati nurani Ustadz Abdul Somad sudah tahu bahwa ini direkam, entah oleh pihak masjid maupun jamaah yang hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun