Dengan perkembangan situasi saat ini, banyak perusahaan di berbagai industri terus berasumsi bahwa otomatisasi bukanlah sesuatu yang mereka inginkan atau butuhkan saat ini.
Pemikiran tersebut menurut saya ada benarnya juga. Premisnya adalah mungkin mereka terlalu fokus pada bagaimana menyelesaikan target-target jangka pendek, dan karena itu tidak punya waktu untuk memikirkan otomatisasi.
Di sisi lain saya melihat fenomena tersebut terjadi karena banyak pemimpin perusahaan yang belum melihat atau merasakan nilai dan manfaat dari proses otomatisasi.
Terlepas dari alasannya, pemikiran semacam ini bisa salah, dan bahkan sangat berbahaya di saat dunia bergerak cepat menuju digitalisasi dan otomatisasi.
Alasan Otomatisasi Proses Bisnis Penting
Menurut laporan berjudul The Sorry State of Digital Transformation in 2018 oleh Forrester, masih banyak perusahaan-perusahaan, baik pemain papan atas, tengah, dan apalagi bawah, yang belum menjalankan otomatisasi proses bisnis mereka.
Padahal otomatisasi proses bisnis dapat merupakan sumber utama keunggulan kompetitif, kenapa bisa? hal ini disebabkan jika suatu perusahaan mampu melakukan otomatisasi di seluruh proses bisnisnya, maka hipotesisnya adalah hal ini mampu meningkatkan customer experience konsumen.
It is obvious, isn't it? konsumen yang mengalami experience lebih baik, misalnya tidak perlu susah payah antre hanya sekedar untuk mengganti kartu ATM yang ber-chip, bukan?
Kalau konsumen merasakan experience atau bahkan sensasi yang menyenangkan maka mereka akan loyal dan pastinya akan getok tular atau word of mouth mengenai sensasi yang mereka rasakan tersebut.
Ujung dari perilaku konsumen yang demikian itu adalah pendapatan meningkat.