Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkenalan dengan Genius Zone Yang Membuat Kita Tahu Kapan Waktu untuk Berhenti Sejenak

2 Juli 2021   07:05 Diperbarui: 28 Juli 2021   09:18 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berhenti sejenak | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Selalu terus mencoba hal-hal yang sudah pernah kita lakukan dan hasilnya selalu gagal adalah bukan cara terbaik untuk lepas dari kegagalan itu sendiri.

Sepuluh tahun yang lalu sekitar tahun 2000-an, saya ingat momen saya menyaksikan seorang maha bintang baru di arena balap motor. Saat itu saya terkesima melihat cara sang maha bintang ini mengendarai motornya dan juga aura juara yang begitu terlihat jelas.

Saya suka sekali momen spesial ketika maha bintang balap motor ini dalam posisi menikung kemudian salah satu kakinya seperti akan jatuh tapi sebenarnya itu adalah cara dia menjaga momentum ketika berada di tikungan.

Maha bintang itu adalah Valentino Rossi. Juara dunia sembilan kali dimana tujuh di antaranya dia raih di kelas tertinggi. VR46 julukannya, juga dianggap salah satu pembalap motor terbesar sepanjang sejarah (sumber: Wikipedia).

Saya sangat mengagumi VR46, walaupun saya bukan pembalap motor tapi saya merasakan begitu kuat aura juara dan daya tarik VR46. Bukan hanya di balap motor Moto GP, namun saya pikir aura juara dan daya tarik VR46 sudah melintasi batas motogp itu sendiri.

Tahun-tahun berlalu dan saat ini VR46 tentu sudah tidak berada dalam masa emasnya lagi. VR46 sudah sering tertinggal di arena oleh pembalap-pembalap yang lebih muda dan segar. Kondisi aktual di ajang motogp adalah VR46 gagal mencapai podium di Sirkuit Sachsenring, Minggu 20 Juni lalu (sumber: Kompas). 

Banyak orang yang mengatakan mungkin memang sudah waktunya untuk VR46 berhenti dari ajang balap motor agar tidak semakin terpuruk lagi. Banyak orang mengatakan lebih baik pensiun sekarang dimana VR46 masih dianggap salah satu yang terbesar, daripada dia pensiun ketika keterpurukannya sudah terlampau dalam.

Cerita-cerita kebesaran seseorang di masa jayanya tentu bukan hanya VR46. Banyak sekali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. 

Saya banyak melihat contoh-contoh nyata dalam perjalanan saya begitu banyak orang yang tidak rela meninggalkan atau berhenti dari kebesaran atau sejarah mentereng dirinya dikarenakan bukan karena mereka tidak mau.

Mereka mau untuk berhenti tapi yang menjadi permasalahan adalah bukan kemauan mereka berhenti. Pertanyaan terbesarnya adalah kapan mereka harus berhenti.

Mari kita urai satu per satu benang merah ini agar kita bisa melihat realitas sebesar apa pun sejarah telah mencatat nama kita, selalu ada masa di mana kita harus memutuskan untuk berhenti melangkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun