Mohon tunggu...
Firmanda RH
Firmanda RH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Al-Azhar Indonesia

Do what you want.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal Muasal Angka

22 September 2023   22:23 Diperbarui: 22 September 2023   23:11 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah terlintas dalam pikiran darimana asal usul angka yang selama ini kita lihat? Apakah angka universal (1, 2, 3,...) sama asalnya dengan angka Arab (barisan pertama pada gambar)?

Dalam sebuah unggahan youtube kampus swasta Islam terbaik Jakarta (UAI), dijelaskan mengenai kedua jenis angka tersebut.

Ms. Persepsi, begitu judul konten tersebut, memaparkan bahwa angka yang secara universal kita gunakan merupakan angka yang digunakan Arab bagian Barat atau disebut Western Arabic Numerals. Wilayah tersebut termasuk di dalamnya Andalusia (Spanyol), Afrika Utara (Aljazair hingga Maroko).

Sedangkan angka jenis pertama (dalam gambar) juga merupakan angka Arab tetapi digunakan di wilayah Mashriq. Dan angka jenis tersebut diadopsi dari India.

Bapak Febri Priyoyudanto, S.S., M.HSs., selaku dosen prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab UAI, menegaskan jika angka Arab yang selama ini kita tahu bukanlah berasal dari Arab, melainkan dari India yang kemudian disempurnakan.

Angka yang disempurnakan tersebut dan digunakan oleh orang-orang Arab saat ini disebut Eastern Arabic Numerals.

Western Arabic Numerals dijadikan sebagai angka universal dikarenakan adanya transmisi budaya dari wilayah Andalusia ke wilayah Eropa. Dimana Andalusia pada saat itu merupakan center dari paradaban Barat.

Jadi bisa dikatakan angka yang selama ini kita kira berasal dari Arab (barisan pertama gambar) bukanlah dari Arab melainkan India. Sebaliknya, angka universal (1, 2, 3...) yang kita kenal hingga kini berasal dari Arab yang dikembangkan di wilayah Eropa.

Angka yang dikembangkan tersebut kemudian mendunia melalui perjalanan orang-orang Eropa, termasuk Indonesia yang saat itu dijajah. Sedangkan Eastern Arabic Numerals hanya berkembang di wilayah Arab itu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun