Mohon tunggu...
Nanda Erlina
Nanda Erlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mencintaimu itu seperti sholat tarawih, bukan siapa yang datang paling awal, namun siapa yang sanggup bertahan hingga akhir..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghormati Perbedaan Beragama

20 November 2021   13:34 Diperbarui: 20 November 2021   13:54 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah Negara yang memiliki Beragam perbedaan, sesuai dengan semboyannya yaitu Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Para pahlawan terdahulu tidak semata-mata mencetuskan semboyan tanpa tujuan dan pemikiran yang matang. Dikarenakan keberagaman Indonesia baik itu suku, ras agama, dan kebudayaannya. Maka terbentuklah semboyan Bhineka tunggal ika. 

Agama dan kepercayaan di Indonesia sangat beragam, terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam,budha,hindu,Kristen protestan, katolik dan konghuchu. Sedangkan di Indonesia masih banyak agama dan kepercayaan yang belum diketahui, agama islam sendiri memilki berbagai macam paham dan aliran. Keberagaman tersebut menjadi salah satu kekayaan di Indonesia yang harus tetap dipertahankan dengan menguatkan nilai persatuan dan kesatuan.

Beberapa konflik agama yang pernah terjadi di Indonesia yaitu, Provinsi Aceh yang peraturannya dibawah naungan syariat islam, demonstran kubu islam yang ada di Aceh menginginkan pemerintah untuk membongkar gereja-geraja yang ada di Aceh, hal ini menyebabkan terdapat korban yang berjatuhan dan terluka. namun hal ini segera di atasi dan tidak sampai berkepanjangan. Selanjutnya adalah konflik yang ada di Poso, pada tahun1990-an daerah Poso didomoinasi oleh masyarakat muslim namun seiring berjalnnya waktu, banyak masyarakat yang datang ke Poso dan agama Kristen menjadi dominan. Hal ini menyebabkan konflik yang susah untuk dibendung dan menyebabakan banyak korban jiwa yang berjatuhan. Namun pada tahun 2001 konflik ini dapat diatasi setelah adanya mediasi dari mantan presiden Indonesia, Jusuf kalla.

Konflik-konflik tersebut menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia dan juga pemerintahan Indonesia. Bahwa konflik yang berkepanjangan dan tidak segera diatasi akan menyebabakan berbagai kerugian, baik material maupun non material. Selain konflik-konflik yang terjadi di zaman duhulu, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat ini masih banyak konflik yang mengatasnamakan agama. Hal tersebut haruslah segera dicegah dan dihindari guna menghindari perpecahan dan perselisihan antar umat beragama. 

Dalam dasar Negara Indonesia pun yakni pancasila telah disebutkan tentang "ketuhanan yang maha esa" dalam artian bahwa Negara Indonesia harus mengedepankan toleransi antar umat beragama dan saling menghargai antar agama masing-masing. Dengan penanaman nilai-nilai pancasila sila pertama tersebut dan jika masyarakat dapat mengimplmentasikannya di kehidupan sehari-hari, maka masyarakat Indonesia akan belajar betapa pentingnya saling menghargai antar umat beragama. Dengan berusaha mengharagai perbedaan antar umat beragama, maka akan dengan mudah masyarakat Indonesia untuk menghargai perbedaan-perbedaan lain, baik dalam skala kecil atau besar. Karena Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun