Mohon tunggu...
PMM UMM Desa Kebobang
PMM UMM Desa Kebobang Mohon Tunggu... Lainnya - :)

Kelompok 39 Gelombang 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukung UMKM Di Desa Kebobang, Mahasiswa UMM Berpartisipasi Mengelola Kacang Tanah

26 April 2021   21:33 Diperbarui: 26 April 2021   22:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No 20 tahun 2008. Saat ini tercatat lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di Indonesia. Pada 2016, tercatat ada 61,7 juta UMKM di Indonesia. Jumlahnya terus meningkat, pada 2017, jumlah UMKM mencapai 62,9 juta dan pada 2018, jumlah UMKM mencapai 64,2 Juta. Pada tahun 2019, 2020 hingga 2021 jumlahnya terus meningkat, Menariknya lagi, melansir katadata, UMKM telah menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan pekerjaan. Dampak UMKM pada pandemi Covid-19 ini memang cukup membuat para produsen gigit jari. Pasalnya sikap konsumtif dari masyarakat menurun drastis pada pandemi Covid-19 ini.

Para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Kebobang, secara antusias ingin membantu UMKM yang ada di desa tersebut. UMKM ini berada di sektor usaha kuliner yaitu kacang tanah. Mahasiswa UMM ikut partisipasi dalam pengelolaan kacang tanah dari tahap awal hingga tahap akhir, sembari menunggu dari Pemerintah yang akan kembali mencairkan Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM tahap kedua pada awal Mei 2021 mendatang. Hal itu demi memulihkan perekonomian Indonesia di tengah hantaman resesi akibat pandemi Covid-19.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis,8 April 2021 tepatnya dirumah produsen Desa Kebobang tersebut. Tahap awalnya yaitu menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu seperti kacang, tepung, cabai merah, daun jeruk, bawang putih, tepung maizena, gula, garam, penyedap rasa dan kemiri. Tahap selanjutnya menghaluskan semua bumbu dan rempah-rempah kecuali daun jeruk. Kemudian di campur ke kacang yang sudah dibersihkan dan ditambahi tepung maizena secukupnya. Lalu menggoreng daun jeruk terlebih dahulu dengan minyak supaya aromanya terasa. Selanjutnya menggoreng kacang yang sudah dibumbui hingga matang. Kemudian tiriskan kacang tersebut hingga minyak benar benar kering. Tahap akhirnya kacang tanah tersebut sudah siap untuk dihidangkan.

Para mahasiswa UMM tidak hanya berpartisipasi dalam pengelolaan kacang tanah, tetapi turut juga membantu memasarkan produknya ke platform jual beli online yaitu Shopee. Dengan ini UMKM yang ada didesa kebobang bisa meningkatkan penjualannya di platform E-Commerce ini karena dengan menggunakan platform tersebut, produsen dan konsumen semakin mudah melakukan aktivitas menjual dan membali barang ataupun jasa marketplace online.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun