Mohon tunggu...
Nanda Devi Nurhayati
Nanda Devi Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hallo! Perkenalkan nama saya Nanda Devi Nurhayati saya berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Salam kenal semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Mengolah Barang Bekas Menjadi Barang yang Bermanfaat dan Memiliki Nilai Jual (Ekonomi)

12 Agustus 2022   22:42 Diperbarui: 13 Agustus 2022   01:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi selama melakukan pengabdiannya kepada masyarakat. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan hal yang lebih dibandingkan dengan teori yang dipelajari di perguruan tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada hakikatnya adalah pelaksanaan falsafah pendidikan yang berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1961 atau Undang-undang yang berkaitan langsung dengan pendidikan dalam rangka wujud pengamalan dari unsur-unsur di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Universitas Pendidikan Indonesia sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertemakan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM. Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari di daerah tempat tinggalnya masing-masing pada 11 Juli -- 10 Agustus 2022. 

Saya bersama kelompok 177 mendapatkan tema yaitu "Desa Tanpa Kesenjangan". Selanjutnya, saya membuat kelompok kecil yang beranggotakan 3 orang yaitu, Ajeng Putri Wulandari, saya sendiri Nanda Devi Nurhayati, dan Safira Dwi Ariana membuat 6 program kerja yang sesuai dengan tema tersebut, yaitu pendataan warga yang sudah memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di RT 006, 007, dan 013 di wilayah Cipinang Muara, meningkatkan pendidikan karakter sejak dini melalui sosialisasi Penerapan 3 Kata Ajaib (Maaf, Terima Kasih, dan Tolong), sosialisasi mengenai makanan sehat beserta kandungannya, sosialisasi mengenai pentingnya literasi finansial sejak dini, pembagian bantuan sosial sembako untuk lansia yang kurang mampu, dan mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual (ekonomi).

Salah satu program kerja unggulan saya, yaitu mengenai mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual (ekonomi) dengan cara membuat tempat pensil dari botol plastik bekas pakai. Barang bekas adalah barang yang sudah tidak terpakai dan masih bisa digunakan kembali. Barang bekas atau barang yang sudah tidak terpakai lagi seringkali banyak dijumpai baik dari individu, dalam rumah tangga, hingga ke tingkat yang lebih tinggi lagi, misalnya seperti perusahaan. Semua barang bekas atau barang yang sudah tidak terpakai seperti, botol plastik, kertas, kardus, dan sebagainya terkadang hanya menumpuk saja dan seringkali hanya dibuang ataupun dibakar. Padahal barang bekas atau barang rongsok tersebut dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai jual (ekonomi) dan dapat didaur ulang kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat. Pemanfaatan barang bekas atau barang yang sudah tidak terpakai dapat didaur ulang dan merupakan langkah yang sangat tepat dilakukan untuk menjaga lingkungan. Karena dengan mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual (ekonomi) dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satunya yaitu dengan mengolah barang bekas seperti botol plastik menjadi tempat pensil yang dilakukan oleh anak-anak SD. 

Sampah botol plastik merupakan sampah yang paling sering dijumpai bahkan sampah botol ini menjadi permasalahan yang besar karena sangat susah untuk diuraikan, tapi di balik dampak yang negatif sampah botol plastik ini juga bisa di manfaatkan salah satunya sebagai wadah menaruh pulpen, pensil, penghapus, dan sebagainya di meja belajar rumah maupun di meja sekolahan. Banyaknya sampah botol plastik bisa meningkatkan orang-orang untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam berinovasi dan berkarya
Tempat pensil cantik adalah hasil kreasi yang cantik dari sampah botol plastik tidak di ragukan lagi memanfaatkan barang bebas menjadi barang kreasi bisa menambah nilai guna dan nilai jual barang tersebut, serta dapat juga menjadi peluang usaha yang berpotensi menguntungkan dan mengurangi tingkat kemiskinan karna hanya bermodalkan bahan utamanya yaitu sampah botol plastik.

dokpri
dokpri

Untuk meningkatkan semangat anak-anak SD dalam berinovasi dan berkreasi mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual (ekonomi) dengan cara membuat tempat pensil dari botol plastik. Saya memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi anak-anak SD dalam berkarya dan berinovasi. 

dokpri
dokpri

Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan agar anak-anak lebih peduli dalam kesehatan lingkungan, bisa mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual (ekonomi) dan menjadi peluang usaha yang berpotensi menguntungkan serta dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena hanya bermodalkan bahan utamanya yaitu sampah botol plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun