Mohon tunggu...
Nanda Destiliansi
Nanda Destiliansi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nanda

Mahasiswi Universitas Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Ekspor Kopi akan Mengurangi Tingkat Inflasi

4 Desember 2021   17:09 Diperbarui: 4 Desember 2021   17:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Memperbanyak Ekspor Kopi akan Mengurangi Tingkat Inflasi

Pengaruh inflasi terhadap meningkatkan Ekspor Kopi itu apa sih?

Nah, dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering mendengar inflasi apalagi berkaitan dengan stabilitas ekonomi. Inflasi adalah keadaan dimana harga-harga barang mengalami kenaikan secara terus-menerus dalam waktu yang panjang. Namun, kenaikan harga satu atau dua barang saja itu tidak bisa disebut dengan inflasi kecuali kenaikan harga barang tersebut meluas dimana-mana.

Inflasi itu terjadi karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak dipasar dari apa yang kita perlukan. Pengaruh inflasi sangatlah besar terhadap perekonomian di Indonesia karena akan menentukan tingkat harga pasar dalam kehidupan sehari-hari dan juga menyangkut operasional perusahaan.

Dengan adanya ekspor terhadap cadangan devisa itu berdampak positif karena termasuk sumber pemasukan negara jika, tingkat ekspor menurun maka cadangan devisa yang kita miliki akan turun sehingga harus mengoptimalkan tingkat daya ekspor misalnya kita meningkatkan ekspor kopi ke negara Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Italia, Jerman, Inggris, Mesir, Belgia, India, Georgia dan negara lainnya. Kopi merupakan peluang ekspor yang berpengaruh besar karena memiliki kualitas yang baik dalam mengelolanya apalagi biji kopi yang sangat terkenal di Indonesia yaitu biji kopi luwak dan mandailing. Yang kita tahu negara Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya alam sehingga apabila kita mengekspor ke luar negeri maka itu akan meningkatkan pendapatan negara.

Luas perkebunan kopi di Indonesia sekitar 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan rousta dan 307 perkebunan arabika. Apabila kita memproduksi biji kopi 6-8 ton per hektar dan di ekspor ke luar negeri tentu saja itu akan menambah pemasukan. Apalagi banyak sekali konsumen yang menyukai kopi baik didalam negeri maupun diluar negeri karena bisa dibuat menjadi beberapa olahan dari biji kopi.

Apabila kita banyak mengekspor kopi tentu itu akan mengatasi inflasi karena kita akan mengurangi sedikit impor dan memperbanyak ekspor bahan pangan ke luar negeri akan meningkatkan devisa negara. Jika terlalu banyak mengimpor kita akan mengalami tingkat kenaikan harga yang cukup tinggi sehingga akan menyebabkan inflasi.

Terkadang kita juga memerlukan impor karena apabila terjadi kelangkaan bahan pangan maka itu akan susah didapat sehingga kita harus bijak dalam mengelolanya karena baik ekspor maupun impor memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun