Bagaimana arti dari inovasi itu sendiri?
Perpustakaan adalah sebagai pusat sumber belajar dimana di artikan sebagai lembaga  yang  menyediakan  berbagai sumber  belajar  yang  telah  diorganisasikan  kedalam  sistem  pembelajaran  untuk  memenuhi kebutuhan pengguna dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pusat sumber belajar, yang juga dikenal sebagai media center, adalah sebuah lembaga yang  menyediakan  fasilitas  pendidikan,  pelatihan,  dan  pengenalan  berbagai  media pembelajaran.  Pusat  ini  dirancang  untuk  memudahkan  siswa,  baik  secara  individu  maupun kelompok,  serta  guru  dalam  memanfaatkan  berbagai  sumber  belajar  yang  tersedia. Perpustakaan tidak hanya menyimpan buku atau lirature, tetapi juga untuk mngumpulkan data, jurnal, artikel, dan riset yang dapat digunakan untuk menggali wawawsan baru, memperluas pemahaman, dan menciptakan solusi inovatif. Di dalam pepustakaan pengungjung dapat mengakses informasi terbaru, berbagai ilmu, da hasil riset yang dapat mengingspirasi penemuan atau pengemangan ide ide kreatif yang baru. Di samping itu tempat yang dulunya dikenal sebagai tempat sunyi untuk membaca dan meminjam buku, kini telah bertransformasi menjadi pusat inovasi yang dinamis. Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan masyarakat, perpustakaan modern berupaya untuk tetap relevan dan menarik. Mari kita eksplorasi berbagai inovasi yang ada dalam wadah perpustakaan dan bagaimana mereka berkontribusi pada pengunjung. Dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang ada, perpustakaan dapat meningkatkan layanan, seperti menyediakan ruang pameran seni dan program seminar.
Perpustakaan yang baik ini bertujuan untuk menarik minat pengunjung dan memperluas akses informasi, sehingga perpustakaan menjadi lebih relevan dalam era digital saat ini. Di era digital yang terus berkembang, perpustakaan menghadapi tantangan baru dalam memenuhi kebutuhan informasi dan pendidikan masyarakat. Perpustakaan tidak lagi sekadar menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi telah bertransformasi menjadi wadah inovasi yang dinamis. Inovasi dalam perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga meliputi cara-cara baru dalam melibatkan komunitas, mendukung pembelajaran, dan menciptakan ruang yang ramah bagi pengunjung dan tempat untuk memukan inovasi yang menarik. Tidak hanya itu, perpustakaan juga berperan sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Dengan program-program yang melibatkan masyarakat, perpustakaan semakin dekat dengan kebutuhan dan aspirasi pengunjungnya. Dengan adanya struktur perpustakaan yang  baik dan tata ruang yang menarik para pengunjung akan lebih mudah dalam menemukan inovasi-inovasi yang menarik dalam perpustakaan mulai dari terbukanya fikiran yang luas, ide ide yang menarik bahkan menciptakan energy positif dalam diri. Perpustakaan bukan hanya sekedar tempat membaca buku pelajaran ataupun dongeng, tetapi wadah untuk menemukan beribu macam ide dan inovasi kepada pengunjung.
Hal ini dapat dilihat dari perpustakaan yang ada pada SMPN 3 MADIUN dimana perpustakaan yang ada disekolah tersebut terdapat pengelolaan yang baik mulai dari alur peminjaman, terdapat berbagai jenis buku nonfiksi, fiksi dan referensi, sarana prasarana yang memadai, adanya dan pembelajaran bergilir dalam perpustakaann disetiap minggunya. Dengan kegiatan dan program yang ada pada perpustakaan tersebut dapat menjadikan siswa lebih nyaman dan betah dalam melakukan pembelajaran dan mencari refrerensi atau ide ide dalam perpustakaan. Namun sebaik apapun kondisi dan fasilitas pepustakaan jika tidak dikelola dan tidak dikunjungi oleh siswa dengan baik maka juga tidak tercipta perpustakaan yang nyaman dan menarik. Hal ini selaras dengan perpustakaan yang ada pada SMA DAGANGAN, dimana perpustakaan yang ada pada SMA DAGANGAN tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan SMPN 3 MADIUN akan tetapi antusias siswa dan pengelolaan di perpustakaan tersebut tidak kalah menarik dengan SMPN 3 MADIUN, disana terdapat guru yang berkompeten dalam mengelola perpuskaan meskipun tidak dikelola oleh pustawan. Di perpustakaan tersebut juga terdapat kondisi ruangan yang sangat nyaman, jadi siswa dapat dengan mudah menemukan ide ide yang menarik serta dapat dengan dengan tenang ketika ingin mngerjakan tugas. Â Berikut perbedaan perpustakaan antara SMPN 3 MADIUN dan SMA DAGANGAN :
Perpustaakan SMA DAGANGAN :
1. Kondisi Fisik : Kondisi fisik pada perpustakaan SMA DAGANGAN terbilang lebih kecil dibandingkan dengan SMPN 3 MADIUN namun terdapat kondisi yang sangat nyaman saat digunakan untuk belajar, terdapat penataan buku yang sangat rapi.
2. Koleksi Buku : Di SMA DAGANGAN tersebut cenderung lebih banyak buku pelajaran dibandingkan buku fiksi karena tingkat jenjang yang berbeda dengan tingkat SMP, dimana siswa SMA lebih sering menggunaka buku pelajaran unttuk sumber referensi
3. Fasilitas : Sarana Prasarana yang sangat memadai mulai dari wifi dan tempart untuk belajar yang nyaman
4. Pengelolaan : Dikelola oleh guru matematika yang berkompeten
Perpustakaan SMPN 3 Madiun :
1. Kondisi Fisik : Kondisi fisik pada perpustakaan SMPN 3 Madiun dapat dikatakan sangat layak, dimana terdapat ruangan yang luas, penataan buku yang rapi, terdapat pendingi ruangan yang dapat menaikan konsentrasi siswa saat belajar.
2. Koleksi Buku : Koleksi buku yang ada pada pepustakaaan tersebut yakni sebanyak 3000 an judul mulai dari buku fiksi, non fiksi dan referensi.
3. Fasilitas : Fasilitas yang ada pada perpustakaan tersebut yaitu selain ruang yang sangat memadai siswa juga difasilitasi laptop pada setiap siswa untuk melakukan pembelajaran, wifi yang tersedia perpustakaan, dan buku buku baru yang diletakkan pada rak khusus di rak buku display buku baru.
4. Pengelolaan : Pengelolaan perpustakaan disekoolah SMPN 3 Madiun ini dikelola oleh Tri Asih, S.Pd dan Alifia Kirana P, A.Md.,Lib.
Dari pernyaataan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi perpustakaan sangat mempengaruhi terhadap kemampuan siswa dalam menemukan pengetahuan baru dan mempengaruhi bagaimana kondisi siswa saat belajar, mau sebesar dan sekecil apapun kondisi ruangan jika perpustakaan dikelola dengan baik maka hal itu dapat merangsang siswa dalam menemukan ide ide kreatif dan inovatif, disamping itu jika perpustakaan dibiarkan begitu saja dan tidak dikelola dengan baik juga dapat mempengaruhi kondisi belajar siswa, dimana siswa akan cenderung lebih malas, mengurangi kesempatan siswa untuk mengembangkan ide baru, dan mengurangi motivasi mereka untuk belajar lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H