Mohon tunggu...
Nanda Zakiyatul Aulia
Nanda Zakiyatul Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Asal Psikolog atau Ilmuan Psikologi Mengatur Biaya Layanan Psikologi, Kode Etik Menjadi Landasan Utama

9 November 2023   21:07 Diperbarui: 10 November 2023   12:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan cara kerja pikiran manusia. Layanan psikologi menjadi salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh seorang psikolog atau ilmuan psikologi dengan tujuan untuk memberikan bantuan baik mengatasi masalah psikologis,  pengajaran, supervisi, dan lain sebagainya. Psikologi atau ilmuan psikologi semakin dibutuhkan kiprahnya di era sekarang. Setiap profesi tentunya akan ada  aturan-aturan yang harus ditaati dan dipatuhi demi kelangsungan pekerjaan yang aman dan memiliki pedoman atas setiap tindakan yang dilakukan. Begitupun dengan profesi Psikolog atau Ilmuwan Psikologi mereka akan terjun ke masyarakat dalam menjalankan profesinya untuk mengabdikan ilmu yang sudah dimilikinya dengan berpedoman pada kode etik psikologi. Kode etik psikologi adalah ketentuan yang berlaku dan ditetapkan secara tertulis untuk dijadikan pedoman oleh para Ilmuwan psikologi, dan psikolog ketika menjalankan aktivitas dalam pekerjaannya, dengan harapan terwujudnya kehidupan masyarakat sekitar yang lebih sejahtera. Aturan yang telah ditetapkan dan tertulis dalam kode etik tersebut juga berguna untuk mengontrol apa yang dapat dilakukan oleh seorang Psikolog atau Ilmuwan Psikologi dan ketentuan apa yang tidak boleh dilakukannya.

Apakah biaya layanan psikologi itu mahal?

Banyak stigma di masyarakat yang memahami bahwa biaya layanan psikologi mahal, sehingga tiap kali ada permasalahan psikologis mereka tidak berani untuk mengonsultasikan pada psikolog sehingga dapat berdampak negatif bagi dirinya, tentu stigma-stigma tersebut harus pelan pelan diubah. Biaya layanan psikologis mahal atau murah itu relatif tergantung dari berbagai faktor nilai tambah apa yang kita dapatkan, jenis layanan yang diberikan, lokasi geografis, kualifikasi profesional psikolog, fasilitas tempat praktik.

Adanya biaya dalam layanan psikologi mengundang pertanyaan penting tentang aksesibilitas dan keadilan dalam ketersediaan bantuan psikologis. Sering kali, individu dengan sumber daya finansial yang terbatas dapat mengalami kesulitan untuk mendapatkan layanan psikologi berkualitas. Hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesejahteraan mental dan emosional mereka. Di sisi lain, psikolog yang memberikan layanan juga memiliki pertimbangan finansial dalam menjalankan praktik mereka. Mereka harus mempertimbangkan biaya operasional, biaya pendidikan, dan juga mempertimbangkan penghasilan yang adil untuk pekerjaan mereka. Oleh karena itu, biaya layanan psikologi menjadi suatu hal yang penting untuk memahami bagaimana biaya ini dapat mempengaruhi aksesibilitas, kualitas, dan ketersediaan layanan psikologi. karena dalam kode etik psikologi pun tidak memberi patokan khusus atau target pembayaran psikologis di seluruh Indonesia, karena hal ini berpengaruh dengan berbagai faktor, ketika kebutuhan psikologis di daerah X lebih banyak maka perkiraan biaya pada daerah tersebut lebih besar daripada daerah yang minim kebutuhan psikologis atau aware terhadap psikologis.

Kenapa daerah yang kebutuhan psikologis lebih banyak dibutuhkan justru biaya yang dikeluarkan lebih besar dan kenapa daerah yang minim kebutuhan psikologis dan aware terhadap penyakit mental malah sebaliknya? Mungkin dari pembaca timbul perspektif akan hal tersebut,

Coba bayangkan ketika daerah yang minim kebutuhan psikologis atau kurang aware terhadap kebutuhan psikologis biaya yang ditawarkan semakin tinggi, maka tentunya tidak akan ada klien yang membutuhkan jasa mereka dengan pertimbangan biaya yang dikeluarkan sangat mahal. Oleh karena itu dari faktor, jenis layanan yang diberikan, lokasi geografis, kualifikasi profesional psikolog, fasilitas tempat praktik, oleh karena itu hal tersebut akan memberi timbal balik atas apa yang dibutuhkan serta didapatkan oleh klien dengan apa yang diberikan  oleh psikolog.

Bagaimana kode etik mengatur mengenai biaya layanan psikologi?

Kode etik mengatur biaya layanan psikologi dalam pasal 33 mengenai penjelasan biaya dan batasan, psikolog tentunya harus melakukan kontrak layanan yang diberikan sebelum konsultasi berlangsung dari segi biaya yang harus dipenuhi dan batasan apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan. Pasal 34 rujukan biaya tentunya para ilmuan psikolog atau psikolog memberi aturan tetap mengenai biaya yang dibutuhkan dalam tiap layanan. Pasal 35 keakuratan data dan laporan kepada pembayar atau sumber dana, tentu seorang Psikolog atau Ilmuwan Psikologi memastikan keakuratan data dan laporan pemeriksaan psikologi kepada pembayar layanan atau sumber dana. Pasal 36 pertukaran (barter) proses pertukaran atau barter dalam kode etik ini diperbolehkan asal  tidak bertentangan dengan kode etik dan pengaturan yang dihasilkan tidak eksploitatif.

Referensi :

Himpsi. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta. Himpsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun