Mohon tunggu...
Nanda Arista Putri
Nanda Arista Putri Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-T KKBPK | Peran Aktif Mahasiswa Kelompok 39 Dusun Pepe dalam Mensukseskan Program Stunting

23 Februari 2022   12:08 Diperbarui: 23 Februari 2022   12:16 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan gizi kronis yang dapat mengakibatkan gagal tumbuh atau kondisi anak lebih pendek dari anak normal seusianya (stunting) menjadi salah satu masalah kesehatan yang krusial dan perlu dipecahkan. Kekurangan gizi tersebut dapat terjadi sejak janin berada di dalam kandungan sampai awal kehidupan anak 1.000 hari pertama kelahiran.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2022 kelompok 39 Universitas PGRI Madiun memberikan sosialisasi dan pembagian makanan bergizi untuk mencegah stunting kepada masyarakat Dusun Pepe, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Senin (14/2/2022).

Dokpri
Dokpri

Ketua Kelompok KKN Tematik Universitas PGRI Madiun, Muhammad Hisyam Al Amri mengatakan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah mengentaskan stunting, mahasiswa KKN Tematik memberikan sosialisasi dan pembagian makanan bergizi untuk pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat pengadaan posyandu di dusun Pepe. Menurutnya, pemberian makanan bergizi yang berfokus pada balita sangat diperlukan dalam rangka pencegahan stunting.

Dokpri
Dokpri

Salah satu cara untuk mencegah gizi buruk yang berisiko stunting dapat dilakukan dengan pemenuhan gizi cukup sejak bayi dalam kandungan hingga masa pertumbuhan, terutama pada usia emas antara 6 bulan sampai usia 2 tahun. Makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan adalah ASI. ASI mengandung zat gizi lengkap yang mudah diserap secara sempurna dan sama sekali tidak mengganggu fungsi ginjal bayi yang masih lemah. 

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN Tematik Universitas PGRI Madiun tidak hanya melakukan sosialisasi pencegahan stunting dan pembagian makanan gizi saja, namun mereka juga ikut turun tangan membantu menimbang berat badan dan tinggi badan balita setempat. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa balita di Dusun Pepe memiliki berat badan dan tinggi yang sesuai dengan usianya.

Kegiatan KKN-T KKBPK sosialisasi pencegahan stunting dan pembagian makanan bergizi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi ibu balita yang awalnya sedikit menyepelekan ASI eksklusif dan makanan bergizi sekarang memahami betapa pentingnya kedua hal itu untuk pemenuhan gizi balita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun