Jerome Bruner adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teori-teori pembelajaran dan pendidikan. Salah satu konsep utama yang diusung oleh Bruner adalah konsep pembelajaran berdasarkan konstruktivisme.Teori Jerome Bruner dalam bidang psikologi perkembangan dan pendidikan dikenal sebagai "Konstruktivisme." Teori ini menekankan bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana individu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan mereka. Â Teori Bruner telah berpengaruh dalam pengembangan kurikulum, desain pembelajaran, dan praktik pendidikan. Pendekatan konstruktivisnya menekankan peran aktif siswa dalam pembelajaran, di mana mereka membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan refleksi. Teori ini juga mempertimbangkan pentingnya perkembangan kognitif individu dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif.Dengan fokus pada konstruktivisme, interaksi, pengalaman, dan perkembangan kognitif, teori Jerome Bruner memberikan pandangan yang kaya dan relevan dalam memahami bagaimana individu, terutama anak-anak, membangun pengetahuan mereka, yang merupakan aspek penting dalam psikologi perkembangan. Â Dalam konteks psikologi perkembangan dan pendidikan, teori-teori Bruner dapat diimplementasikan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Aktif:
  Bruner menekankan pentingnya pembelajaran yang aktif, di mana siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran mereka. Ini melibatkan eksplorasi, pengamatan, pertanyaan, dan pemecahan masalah. Dalam konteks psikologi perkembangan, pendidik dapat merancang pengalaman belajar yang memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran mereka sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka.
2. Kurikulum berbasis Discovery:
  Bruner mendorong penggunaan kurikulum berbasis penemuan (discovery-based) di mana siswa diajak untuk menemukan konsep-konsep penting sendiri melalui eksplorasi dan pemecahan masalah. Dalam pendidikan anak-anak, guru dapat merancang situasi yang memungkinkan anak-anak untuk menemukan konsep-konsep matematika, ilmu pengetahuan, dan lainnya dengan bimbingan yang tepat.
3. Spiral Curriculum:
  Konsep kurikulum spiral dikemukakan oleh Bruner, di mana konsep-konsep pembelajaran disajikan dalam urutan yang berulang dengan tingkat kompleksitas yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan kognitif siswa. Dalam konteks psikologi perkembangan, pendidik harus memahami tahap-tahap perkembangan anak-anak dan merancang kurikulum yang sesuai dengan kemampuan kognitif mereka pada masing-masing tahap.
4. Scaffolding:
  Konsep "scaffolding" mengacu pada dukungan yang diberikan oleh guru atau orang dewasa kepada siswa ketika mereka belajar. Dalam psikologi perkembangan, ini mengacu pada penggunaan bimbingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Guru atau orang dewasa dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhan, tetapi secara bertahap menguranginya seiring dengan perkembangan kemampuan siswa.
5. Narasi dan Pengajaran Cerita:
  Bruner juga mengemukakan pentingnya narasi dalam pembelajaran. Guru dapat menggunakan cerita, cerita-cerita, dan narasi sebagai alat untuk memfasilitasi pemahaman dan pengajaran konsep-konsep penting. Ini bisa digunakan dalam berbagai konteks pendidikan, terutama untuk anak-anak.
Implementasi teori-teori Bruner dalam psikologi perkembangan dan pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan menyesuaikan dengan kemampuan kognitif siswa. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan retensi materi pembelajaran serta mempromosikan pengembangan intelektual dan keterampilan berpikir kritis pada anak-anak dan siswa. Teori Bruner berakar pada konstruktivisme, yang mengakui bahwa individu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman pribadi. Ini memberikan landasan kuat untuk memahami perkembangan kognitif, karena menyoroti peran aktif individu dalam pembentukan pemahaman mereka. Selain itu, Teori Bruner menempatkan penekanan pada proses pembelajaran yang lebih dalam daripada sekadar mengingat fakta. Ini penting dalam psikologi perkembangan karena membantu dalam pemahaman bagaimana anak-anak dan individu pada berbagai tahap perkembangan kognitif mereka memahami dan mengolah informasi. Lalu, Bruner menekankan pentingnya memadukan kurikulum dengan tahap perkembangan kognitif anak. Dengan cara ini, guru dan pendidik dapat merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan intelektual anak pada usia mereka, memastikan pembelajaran yang efektif. Bruner menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran mereka. Dalam psikologi perkembangan, hal ini mempertimbangkan bagaimana individu belajar melalui pengalaman langsung, eksperimen, dan interaksi dengan dunia sekitar mereka sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Akhirnya, Teori Bruner memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah pada anak-anak seiring dengan perkembangan kognitif mereka.
Oleh karena itu, teori Jerome Bruner penting dalam psikologi dan pendidikan karena memberikan dasar bagi pendekatan pembelajaran yang efektif dan responsif terhadap perkembangan kognitif individu. Pendekatan ini mempromosikan pemahaman yang mendalam, pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan pengetahuan yang berarti bagi siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI