Indonesia sendiri bagi Swiss merupakan salah satu pemasok ekspor terbesar. Pada tahun 2022, Indonesia masuk dalam 25 besar Eksportir terbesar di Swiss dan menempati posisi ke 24. Tidak heran, semakin bertambahnya waku, Swiss ingin terus menjaga dan meningkatkan konsistensi ekspor Indonesia terhadap Swiss. Bahkan di tahun 2022 total nilai ekspor Indonesia ke negara Swiss mampu menyentuh nominal hingga US$ 2.21 miliar.Â
Angka ini menjadi sebuah bukti peningkatan ekspor dari tahun sebelumnya yaitu 2021 yang menyentuh total US$ 1,78 miliar. Di lain sisi Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Swiss dikarenakan total impor Indonesia terhadap produk oleh Swiss jauh lebih rendah dari pada total ekspor Indonesia untuk Swiss.Â
Tercatat pada tahun 2022, nilai total impor Indonesia terhadap Swiss hanya menyentuh angka US$ 428,63 juta. Nominal ini sedikit mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai nilai total US$ 360.30 juta.Â
Dengan adanya selisih yang cukup tinggi antara jumlah total nilai antara ekspor Indonesia ke Swiss dan impor Swiss ke Indonesia, jumlah surplus yang didapatkan Indonesia mampu mencapai nominal hingga US$ 1.78 miliar atau setara dengan 26.86 triliun rupiah.Â
Dengan ditandatanganinya MOU promosi perdagangan Indonesia-Swiss, diharapkan nilai tersebut bisa terus meningkat sehingga pemasukan dari ekspor Indonesia kepada Swiss bisa menyentuh angka yang lebih tinggi lagi. Dengan itu Indonesia bisa mendapatkan pemasukan yang besar dari hasil ekspor produk kepada Swiss, sedangkan kebutuhan impor produk Indonesia untuk Swiss pun juga bisa terjamin.
Komoditas ekspor yang sangat diminati Swiss mencakup berbagai kategori yaitu minyak sawit, ikan, emas, alas kaki, kopi, furniture, peralatan listrik, karet, kayu, batubara, hingga produk tekstil. Kurt Kunz selaku Duta Besar Swiss membebaskan pajak untuk produk kelapa sawit Indonesia yang ditujukan untuk pakan ternak, technical purpose, dan re-ekspor yang akhirnya disetujui pada Referendrum Swiss di tahun 2021.Â
Pemerintah Swiss percaya bahwa kerjasama perdagangan dengan Indonesia akan menguntungkan. Inilah yang menjadi titik alasan mengapa pada tahun ini kerjasama perdagangan antara Swiss dan Indonesia semakin mengerat. Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Swiss terus berkembang dan kedua negara telah menandatangani beberapa kesepakatan dagang yang saling menguntungkan.Â
Pada tahun 2019, Swiss menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia, yang berlaku untuk perdagangan barang dan jasa. Kesepakatan ini meliputi penghapusan tarif untuk sebagian besar barang yang diperdagangkan, serta pengaturan untuk meningkatkan akses pasar bagi jasa dan investasi.Â
Kesepakatan tersebut juga membuka peluang bagi perusahaan Swiss untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam sektor manufaktur, teknologi, dan energi. Kedua negara tersebut memiliki peluang besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di masa depan, terutama dengan meningkatkan investasi dan kerjasama dalam inovasi dan teknologi.
Indonesia dan Swiss memiliki banyak kesamaan dalam sektor ekonomi dan budaya, dan kerja sama perdagangan yang kuat antara kedua negara akan menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan antara kedua negara terus meningkat dan harapan untuk masa depan adalah selalu terjaganya kerjasama perdagangan antara Indonesia-Swiss.Â