Kenali, Fahami dan Introspeksi Diri
Oleh : Nanda Aminata
Allah SWT. memilih manusia sebagai makhluk yang dianugrahi akal, kemampuan untuk berpikir. Karena pada asalnya Allah menciptakan manusia di bumi tidak lain untuk sebagai khalifah di bumi. Sedangkan, untuk mencapai kesempurnaan ini diperlukan berpikir lebih lanjut dan ini tidak gampang untuk melakukannya. Tidak hanya dengan berpikir, kebenaran yang tidak disertai praktik hanyalah sebuah omong kosong. Ibarat mesin, pikiran hanyalah kerangka, dan karena praktiklah mesin itu bisa beroperasi.
Dengan beriringnya zaman, muhasabah atau koreksi diri menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu umat manusia. Karena setiap manusia pasti berpotensi untuk melakukan kesalahan atau kekhilafan baik secara sadar maupun tidak. Dengan bermuhasabahlah kita akan bisa mempertimbangkan, berpikir, dan mengasah perbuatan yang sudah kita lakukan maupun yang akan kita lakukan. Kita bisa mengevaluasi lagi apa yang sudah kita perbuat tadi. Dan kita juga berpikir lagi apakah yang kita lakukan bisa berdampak ke jenjang selanjutnya atau tidak.
Mengenali diri sendiri, memahami diri sendiri dan mempunyai sifat introspeksi merupakan awal yang mudah untuk melakukan muhasabah diri. Karena dari 3 pernyataan tersebut sebenarnya juga mempunyai keterkaitan antar ke 3 nya. Dengan mengenal diri, kita bisa tau siapa sih kita itu ? , Â untuk apa kita hidup sebenarnya ? dan apa tujuan hidup kita ?. Â dengan memahami diri juga kita bisa tau apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki serta kita bisa mengetahui apa yang sebenarya kita butuhkan. Sedangkan dengan mempunyai sifat introspeksi diri, kita bisa berpikir , mengamati atau merenungkan diri kita dari berbagai aspek manapun. Dari ke 3 ungkapan inilah dapat kita simpulkan bahwa ke 3 nya sebenarnya sama-sama mempunyai tujuan untuk menghindarkan diri dari berbagai kesalahan yang melanggar syari'at Allah. Dengan mengenali diri, memahami diri dan mempunyai sifat introspeksi kita bisa mengetahui kesalahan apa yang sudah kita perbuat dan mempunyai rasa bersalah. Maka rasa bersalah itulah yang menjadi kita berpikir lagi untuk tidak terjebak ke dalam kesalahan yang sama lagi. Dan bisa memahami apa hal yang patut kita perbuat di masa depan dengan yang lebih baik.
Berbicara mengenai apa yang saya ambil sebagai judul, jika disambungkan dengan ilmu tasawuf dalam Islam kita bisa menyebutnya sebagai muhasabah diri. Muhasabah diri dapat diartikan sebagai usaha mawas diri atau introspeksi. Dalam Islam, muhasabah menjadi peran yang utama. Biasanya muhasabah dalam ilmu tasawuf disandingkan dengan muroqobah yang berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi, peran keduanya sama-sama penting untuk menghitung, menghisap aktivitas-aktivitas hidup kita untuk mengetahui perbandingan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Yang dimaksud muhasabah dalam konteks ini itu seperti untuk mendekatkan hubungan antara makhluk dengan sang pencipta atau yang disebut dengan muroqobah tadi. Â
Secara umum muhasabah ialah dimana kita menganalisis secara terus menerus terhadap diri kita yang tidak selalu berbuat kebaikan atau selalu berubah ubah keadaannya. Muhasabah juga berarti mengoreksi diri atau merenungi diri dengan melihat atau menganalisis apa yang telah kita perbuat di masa lampau maupun apa yang akan terjadi di masa depan. Sedangkan muroqabah secara umum ialah dimana kita melakukan pengawasan terhadap apa yang kita perbuat, karena selalu  merasa bahwa Allah SWT.  selalu  mengawasi  atau melihat segala apa yang kita perbuat.
Rosulullah pernah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi dari Anas bin Malik. Dimana dari hadis tersebut dapat saya simpulkan bahwa nabi mengatakan orang yang pandai itu ialah orang yang selalu mengintrospeksi dirinyadan selalu beramal, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang mempunyai jiwa yang tunduk pada nafsunya dalam artian lain yaitu orang yang selalu menuruti nafsunya dan mengharap kepada Allah SWT. dengan berbagai angan-angan. maka dari itu, sebagai umat manusia kita harus mempunyai jiwa yang cerdas. Tidak hanya memikirkan perkara dunia saja melainkan memikirkan kebahagiaan di akhirat juga.
Bahkan seorang ulama yang memiliki nama Abu Abdillah al-Harisi bin As'adal-Bashri diberi gelar al-Muhasibi  karena beliau senang untuk selalu melakukan muhasabah diri atau introspeksi diri. Tidak hanya muhasabah diri, beliau juga dikenal gemar melakukan refleksi diri dan introspeksi diri dalam mengembangkan tasawufnya. Beliau senantiasa melakukan pertimbangan lanjut dengan pemikiran yang kritis sebelum melakukan tindakan. Beliau selalu menyeleksi dengan ketat sebelum  dan sesudah bertindak. Apakah ini  memang perlu dilakukan? Apakah sudah sesuai dengan apa yang ditentukan Allah? dll. Al-Muhasibi mendefinisikan tahapan untuk bermuhasabah. Yaitu ; melakukan penyesalan dengan apa yang telah diperbuat  ( taubat ), berbuat zuhud, faqr, menerapkan sikap sabar, dan yang terahir bertawakkal kepada Allah SWT.
Maka dari itu kita harus mengenali, memahami dan mengintrospeksi diri untuk mencapai suatu keberhasilan atau kebahagiaan di akhirat nanti. Dengan melakukan itu kita dapat memiliki hati yang mantap dan batin yang tenang, dapat terpelihara dari bisikan nafsu, dapat mengenali atau mengetahui diri sendiri, selalu merasa kurang baik dalam perbuatannya apabila disandingkan dengan shiddiqin dan guna menciptakan kesadaran diri dalam bermasyarakat.
Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa mempunyai sikap mengenali, memahami dan introspeksi diri dalam artian muhasabah itu penting baginkehidupan berbangsa dan bernegara. Karena selain untuk menjauhkan diri dari kesalah, juga akan mendatangkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu, marilah kita menanamkan jiwa muhasabah dalam kehidupan kita.
Demikianlah tulisan singkat ini penulis buat untuk memotivasi dan membudidayakan jiwa muhasabah dalam diri kita. Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan manfaat dari berbagai kalangan terutama penulis sendiri. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H