Mohon tunggu...
Nanda Agus
Nanda Agus Mohon Tunggu... -

"urip sejatine urup'

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Editorial Sebuah Pikiran Institusi Media

28 Mei 2012   08:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Editorial adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial juga dapat diartikan penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum. Editorial merupakan sebuah artikel yang menyatakan ide-ide surat kabar itu pada suatu masalah. Editorial muncul pada halaman editorial surat kabar. Kebijakan editorial umumnya akan menentukan konten editorial itu sendiri.

Dewan redaksi nantinya yang paling menentukan terbitnya editorial. Dewan redaksi adalah sekelompok orang yang akan memutuskan rencana untuk setiap editorial yang akan muncul di koran. Editorial biasanya tanpa byline, karena mereka mewakili pendapat surat kabar, bukan penulis. Surat kabar itu adalah suara dari masyarakat. Editorial adalah suara dari koran. Suara ini dapat menginformasikan pembaca, merangsang pemikiran, pendapat cetakan dan kadang-kadang menggerakkan orang untuk bertindak.

Dalam penulisan editorial mula-mula anda harus menentukan tujuannya. Sehubungan dengan itu empat tujuan editorial telah dikemukanan oleh William Pinkerton dari Harvard University. Keempat tujuan tersebut sebagai berikut: (1) Editorial menjelaskan kejadian-kejadian penting kepada para pembaca. Editorial berfungsi sebagai guru, menerangkan bagaimana suatu kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor apa yang diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan pemerintah, dengan cara bagaimana kebijakan baru akan mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi suatu masyarakat. (2) Untuk memperlihatkan kelanjutan suatu peristiwa penting, editorial dapat menggambarkan kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, yaitu menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi sebelumnya. (3) Suatu Editorial kadang kadang menyajikan analisis yang melewati batas berbagai peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa datang. (4) Menurut tradisi lama, para penulis editorial bertugas mempertahankan kata hati masyarakat. Mereka diharapkan mempertahankan isu-isu moral dan mempertahankan posisi mereka. Merek berkata kepada pembacanya tentang sesuatu yang benar dan salah.

Dilihat dari perspektif yang sedikit berbeda, tujuan editorial dibagi dalam tiga kategori: Pertama, mengajarkan atau menjelaskan kepada pembaca bahwa mereka dapat berperan dalam banyak editorial. Prinsip menjelaskan yang baik adalah kejelasan, kesempurnaan dan ketepatan. Dalam penjelasan, penekanan bukan pada pengalaman atau penilaian seseorang, melainkan pada penyajian fakta dan gagasan yang objektif dan tanpa prasangka. Umumnya editorial tidak selalu menjelaskan, tetapi kadang-kadang memusatkan pada informasi, misalnya sebuah editorial brfungsi melaporkan informasi yang kurang tepat untuk dimuat pada halaman berita. Kedua, umumnya editorial menawarkan solusi spesifik untuk suatu masalah yang dirasakan. Mereka mengharapkan tindakan segera daripada pemahaman situasi. Sebuah editorial dapat memberikan kepemimpinan dalam membawa perubahan dalam kebijakan. Ketiga, selain menjelaskan dan meyakinkan (persuasif), editorial bisa juga menilai peristiwa. Berbeda dengan penjelasan yang menyajikan fakta-fakta objektif dan bisa dibuktikan, penilaian bersifat subjektif, sebagai ungkapan suatu sudut pandang yang tidak dapat diverifikasi secara bebas, penilaian tetap merupakan persoalan penilaian.

Penulisan editorial merupakan suatu profesi yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat dan layanan masyarakat. Tugas utama para penulis editorial adalah memberikan informasi dan bimbingan kearah pertimbangan-pertimbangan yang esensial dalam melaksanakan fungsi demokrasi yang sesungguhnya.

Dengan demikian, penulis editorial harus menjaga integritasnya dan integritas profesinya, seperti pernyataan Konferensi Nasional Para Penulis Editorial pada tahun 1974. Penulis editorial harus menyajikan fakta-fakta yang jujur dan tuntas. Editorial yang tidak benar adalah tidak jujur dan tidak bernilai. Dia tidak boleh salah membimbing pembacanya atau menempatkan sesorang dari sudut pandang yang salah.

Penulis editorial juga harus mengambil kesimpulan objektif dari fakta-fakta yang disajikan, berdasarkan bobot bukti dan berdasarkan konsep yang menurutnya bagus. Penulis editorial tidak dibenarkan terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau memanfaatkan pengaruhnya untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Penulis editorial harus menyadari bahwa dirinya tidak sempurna. Oleh karena itu, sejauh masih di dalam kekuasaanya, dia harus menyuarakan kepada mereka yang tidak setuju dengannya didalam kolom surat pembaca atau dengan alat-alat lainnya.

Penulis editorial secara teratur harus mengulas kesimpulannya sendiri dalam kaitannya dengan informasi yang dapat diperolehnya. Dia harus mengoreksi kesimpulan tersebut dan menemukannya atas dasar kesalahpahaman sebelumnya.

Selain itu penulis editorial harus punya keberanian yang teguh dan filosofi hidup demokrasi. Dia tidak boleh menulis atau menerbitkan apapun yang bertentangan dengan hati nurani. Banyak halaman editorial merupakan produk pikiran banyak orang, tetapi pertimbangan kolektif yang bagus dapat dicapai lewat pertimbangan individual.

Sumber :

Rivers, William L. 1994. Editorial. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun