Mohon tunggu...
Nanda Dahlian Febrianti
Nanda Dahlian Febrianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Future Journalist

Grow Up, Shinning Up, Keep Going

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menapaki Jejak Sejarah Desa Perjuangan Tabarenah

13 Desember 2023   14:11 Diperbarui: 13 Desember 2023   14:21 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebuah perjalanan singkat, rombongan kami yang beranggotakan kelas KPI 3B bersama dosen pengampu mata kuliah Penulisan Artikel dan Feature, Bapak Yulian Dwi Putra mengunjungi situs sejarah yang berada tidak jauh dari kampus kami. Tugu perjuangan dan taman makam pahlawan yang terletak di desa Tabarenah Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong menjadi destinasi kami dalam menapaki jejak sejarah di tempat yang disebut desa perjuangan oleh masyarakat sekitar. Perjalanan dimulai dari kampus menuju desa Tabarenah yang hanya sekitar 5 menit apabila menggunakan kendaraan. Kami berangkat dengan persiapan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari rasa ingin tahu akan sejarah.


Tiba di sana kami disambut oleh tugu perjuangan yang berbentuk bambu runcing yang sudah diberikan pagar besi sebagai pembatasnya dengan lingkungan luar. Menaiki beberapa anak tangga kecil kami berdiri dekat dengan tugu yang menjadi simbol perlawanan masyarakat Tabarenah melawan penjajah di masa lampau. Sekilas kami melihat bahwa tugu tersebut telah menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh undang-undang.


Rasa ingin tahu membawa kami pergi berkeliling ke rumah penduduk sekitar untuk mencari informasi mengenai ikon perjuangan masyarakat Tabarenah tersebut. Rumah pertama yang disambangi tidak membuahkan hasil yang cukup untuk memenuhi rasa penasaran kami. Sehingga kami pun pergi ke rumah bapak Jafaruddin atau akrab disapa Nek Ibon yang merupakan salah satu tokoh masyarakat yang memahami perihal sejarah tugu perjuangan. Di rumah beliau kami disambut juga oleh ketua Karang Taruna Desa Tabarenah, Kak Ahmad Reza. Di sana kami disambut baik dan dipersilakan untuk bertanya tentang sejarah perjuangan di tempat tersebut.

Menurut penuturan Nek Ibon, tugu perjuangan di Desa Tabarenah dibangun sebagai simbol perjuangan warga dalam melawan penjajah kala itu. Pertempuran sengit antara pejuang dan pasukan Jepang yang terjadi di desa Tabarenah menelan begitu banyak korban. Dikisahkan Jepang membabi buta dengan membakar rumah-rumah penduduk. Berdasarkan catatan sejarah, jembatan Tabarenah sengaja diputus dan dihancurkan agar Jepang tidak bisa masuk ke wilayah Lebong yang memiliki sumber daya Tambang. Namun, karena kurangnya persenjataan maka pejuang Indonesia waktu itu kewalahan dalam menghadapi tentara Jepang hingga terjadilah pertempuran di desa Tabarenah yang juga melibatkan banyak pejuang dari desa-desa lain di sekitar wilayah Curup.


Tugu perjuangan dibangun oleh Kapten Berlian yang merupakan seorang komandan Pertempuran waktu itu. Selain itu, terdapat juga bangunan monumen nama-nama pahlawan yang ikut berjuang dalam pertempuran Tabarenah dan taman makam pahlawan tempat dikebumikannya para perwira veteran polisi dan TNI di desa Tabarenah.


Kendati bangunan-bangunan tersebut merupakan simbol perjuangan rakyat kala itu, namun kondisinya kini cukup memprihatinkan. Di beberapa bagian tuguh ditumbuhi semak belukar dan tulisan nama di tugu tersebut sudah ada beberapa yang terlepas. Nek Ibon menuturkan keprihatinannya dan berharap adanya kepedulian dari masyarakat dan pemerintah terhadap simbol perjuangan tersebut. Kak Ahmad Reza selaku ketua Karang Taruna Tabarenah berusaha merajut kembali semangat generasi muda dalam mempelajari sejarah desa perjuangan Tabarenah. 

Menurutnya saat ini hal utama dalam menjaga sejarah dengan membangun semangat belajar dan rasa ingin tahu pemuda akan sejarah bangsa. Pihaknya juga telah berupaya mengajukan proposal kepada pemerintah terkait perawatan tugu dan monumen pahlawan Desa Tabarenah. Dengan demikian, upaya menjaga dan melestarikan ikon sejarah perjuangan merupakan tugas kita bersama sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berkorban untuk Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun