Mohon tunggu...
Nanda mardyanti br purba
Nanda mardyanti br purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nanda mardyanti br purba dari Fkm uinsu stambuk 2020

Nanda mardyanti br purba Universitas islam negeri sumatera utara Fakultas kesehatan masyarakat Stambuk 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demam Berdarah Dengue

23 Februari 2021   12:15 Diperbarui: 23 Februari 2021   12:43 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2.Nyeri perut yang parah

3.Muntah

4.Pendarahan dibawah kulit sehingga terlihat seperti membiru

5.Masalah pada paru-paru

6.masalah pada hati

7.jantung.

Saat ini pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk dengan cara yaitu:

  1. Menguras
    Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air, penampung air lemari es dan lain-lain.
  2. Menutup
    Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang yang dapat memicu tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
  4. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
  5. Menggunakan kelambu saat tidur.
  6. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
  7. Menggunakan obat anti nyamuk oles ketika tidur dan beraktifitas sehari-hari.

Penanganan DBD
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DBD, berikut beberapa terapi yang dapat dillakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah :

  1. Mengkonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi karena muntah dan demam.
  2. Berkonsutasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang dapat menurunkan gejala seperti nyeri dan demam.
  3. Jika kondisi semakin parah maka diperlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Terima kasih.

Saya kutip dari /vivahealth.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun