Mohon tunggu...
Nanda Nur Alfyana
Nanda Nur Alfyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo have a good day buat semua yang baca artikel ini

random talk here

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Perhatian Milenial Mengenai Halal Haramnya Suatu Produk

24 Maret 2022   14:47 Diperbarui: 24 Maret 2022   14:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia diciptakan ke muka bumi dengan seluruh nikmat yang ada di dalamnya. Tak lupa disampaikannya wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada para rasul-Nya. Salah satu wahyu tersebut adalah Al-Quran yang diwahyukan oleh Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya mengatur mengenai kebutuhan dan kehidupan kaum Muslim mulai dari kebutuhan sosial sampai ke kebutuhan pribadi sebagai manusia. Islam merupakan agama yang kompleks dan penuh kemudahan karena semuanya telah tercantum di kitab Al-Quran. Bagaimana cara berpakaian, bagaimana cara menuntut ilmu bahkan bagaimana cara konsumsi yang baik.

Membicarakan tentang ekonomi tentu tidak ada habisnya. Kegiatan ekonomi tersebut mencakup produksi, distribusi, bahkan konsumsi. Aktivitas ekonomi paling utama yaitu konsumsi. Dalam islam sendiri menjelaskan kegiatan konsumsi dengan sangat kompleks. Mengenai bagaimana konsumsi yang baik, apa saja yang harus diperhatikan , apa saja yang boleh dan tidak boleh di konsumsi dll. Bahkan terdapat beberapa prinsip konsumsi dalam islam seperti yang dikemukakan oleh salah satu tokoh ekonomi.

5 Prinsip Konsumsi Dalam Islam  (Machmud, 2017)
1.Prinsip keadilan yaitu mencari rezeki yang halal dan tidak dilarang hukum.
2.Prinsip kebersihan yaitu makanan yang dikonsumsi haruslah baik dan cocok untuk dimakan, tidak kotor, uga tidakmenjijikan sehingga merusak selera.
3.Prinsipkesederhanaan ialah prinsip yang mengatur perilaku manusia mengenai makan dan minum tidak berlebihan.
4.Prinsip kemurahan hati. Dengan menaati perintah islam,tidak ada bahaya maupun dosa ketika kita memakan dan meminum makanan dan minuman halal yang disediakan Allah SWT.

Berkembangnya zaman mempengaruhi perkembangan dalam berbagai bidang baik dalam bidang teknologi, industri, transportasi, ekonomi dsb. Perkembangan tersebut tentu membawa pengaruh positif dan negatif. Seperti dalam hal konsumsi, seiring berkembangnya zaman macam konsumsi pun semakin beragam. Baik dari masuknya masakan barat ke Indonesia, dikembangnkannya  masakan tradisional menjadi lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas masakan tersebut dll. 

Dengan dikembangkannya masakan barat ke Indonesia menjadi suatu tantangan terhadap kaum muslim di Indonesia yang harus lebih teliti dalam memilih makanan tersebut. Terlebih lagi para milenial sekarang yang kurang memperhatikan komposisi atau halal haramnya suatu produk/makanan. Dengan alasan mengikuti tren makanan tak sedikit dari mereka acuh dengan hal ini. Padahal kenyataannya banyak produk makanan terkenal yang tidak memiliki logo halal padahal sudah memiliki cabang hamper di seluruh Indonesia.

 Contoh produk yang belum berlogo halal dan belum terdaftar di MUI Indonesia adalah adalah JCO dan Breadtalk (https://twitter.com://halalcorner). Padahal produk tersebut sangat ramai di pasaran bahkandi setiap mall tak jarang kalian akan menemukan 2 produk ini. Penyebab produk ini belum berlogo halal mungkin karena beberapa komposisi di dalamnya yang tidak memenuhi syarat halalnya suatu makanan oleh MUI.  Selain itu masih banyak produk terkenal yang belum mendapatkan logo halalbahkan mungkin ada di sekitar kita. Tak heran banyak milenial yang menyukai produk tersebut karena rasanya yang nikmat dan harganya pun tidak terlampau mahal apalagi dengan diberikannya promo seperti diskon dan potongan harga. Hal tersebut sangat menarik perhatian milenial yang selalu penasaran akan sesuatu dan juga tren.
Sebagai milenial yang beragama terlebih kaum muslim kita harus mengetahui tips atau bagaimana cara memilah barang konsumsi yang halal dan aman untuk dikonsumsi. Berikut tips dalam memilih barang konsumsi yang halal

1.Pilih bahan makanan yang jauh dari unsur haram
Pemilihan bahan makanan sangat penting,terlebih untuk para ibu rumah tangga. Maka dari itu sangatlah penting mengetahui kategori makanan halal dan haram khususnya untuk kaum muslim, agar makanan yang disajikan lebih berkah.

2.Perhatikan komposisi makanan
Komposisi makanan biasanya terletak di belakang kemasan. Dengan memperhatikan hal tersebut akan mempermudah kita dalam mengetahui apakah makanan tersebut halal ataupun haram untuk dikonsumsi. Biasanya komponen makanan haram tersebut seperti rhum,minyak babi dan sebagainya. Walaupun komposisinya sedikit akan tetapi dapat dikategorikan sebagai makanan yang tidak halal.akan lebih baik jika mengonsumsi makanan lain yang lebih jelas bahan makananya.

3.Carilah tempat atau produk makanan yang sudah bersetifikat halal
Dalam mengonsumsi makanan sebaiknya kita harus mengetahui kualitas halal haram suatu tempat atau produk. Akan lebih baik jika tempat atau produk tersebut sudah bersertifikat halal dari MUI. Jangan tergiur dengan makanan yang ramai dikunjungi atau produk yang sedang marak dibeli. Pastikan produk tersebut halal dan aman untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu sebagai milenial terpelajar kita harus memastikan barang yang dikonsumsi adalah barang yang halal. Selalu tinjau barang tersebut dari komposisi, bahan, bahkan logo halal yang tercantum. Karena dengan mengonsumsi barang halalitu akan baik untuk diri kita dan terhindar dari ketidakberkahan serta dosa. Arena dengan mengonsumsi barang haramakan berakibat pada akal. Seseorang yang sering mengonsumsi barang haram akan cenderung dengan mudah melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, berbohong dll. Mungkin terlihat sepele akan tetapi halite akan berakibat besar di akhirat kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun