Mohon tunggu...
Nanda Ainuri
Nanda Ainuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Enjoy Your Life

Saya lahir di Surabaya, 5 Maret tahun 2000. Umur saya 21 tahun. Saya masih menjadi mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Malang pada jurusan Ekonomi Pembangunan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Belanja Online di Tengah Wabah Covid-19

6 Juli 2021   09:27 Diperbarui: 6 Juli 2021   09:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Covid-19 yang muncul di akhir bulan Desember tahun 2019 hingga kini belum menemukan titik terang tanda-tanda akan menghilangnya virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut. Sejak saat itulah semua aktivitas dibatasi untuk mencegah penularan yang berlanjut. Virus Covid-19 sendiri masuk ke Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. 

Setelah itu pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di seluruh daerah di Indonesia. Tidak hanya itu pemerintah Indonesia juga menerapkan Lockdown beberapa waktu dengan mengeluarkan aturan-aturan baru seperti WFH (Work From Home), pembelajaran daring, pembatasan aktivitas jam malam, dan sebagainya. 

Dari segala pembatasan aktivitas social itu membawa dampak negative untuk banyak masyarakat di Nusantara, terutama di sector ketenagakerjaan. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena mendapatkan kerugian yang cukup besar, meningkatnya angka jumlah pengangguran karena karyawan yang terpaksa di PHK, dan masih banyak lagi.

Dengan adanya pembatasan kegiatan di luar rumah banyak sekali dari kita semua beralih menjalankan aktivitas lewat media elektronik. Yang sedang maraknya saat ini adalah belanja online. 

Sejak virus Covid-19 melanda di dunia maupun di Indonesia, seluruh masyarakat secara tidak langsung dipaksakan untuk bisa menggunakan smarthphone sebaik mungkin. Salah satu contoh penggunaannya adalah belanja. Karena pandemic yang masih berlangsung, kita tentunya akan lebih was-was jika berpergian ke luar rumah, maka dari itu Sebagian masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan berbelanja online.

Belanja online kini sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kita semua. Kebanyakan masyarakat tergiur dengan harga produk yang lebih terjangkau serta metode pembayaran yang lebih simple. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya juga kaula muda beralih menjadi wirausaha dengan berjualan online. Karena itulah tren jual beli online kian marak karena terus bertambah seiring waktu, dan belanja online juga turut ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemic Covid-19. 

Banyak peristiwa yang terjadi pasca pandemic Covid-19. Kemajuan teknologi juga ikut mendorong masyarakat agar lebih pintar lagi beradaptasi dengan keadaan yang terjadi saat ini. Belanja online menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi dan tentunnya mengurangi angka penularan virus tersebut. Entah sampai kapan virus ini akan berakhir, tetapi pada akhirnya masyarakat akan terbiasa dengan kegiatan ekonomi kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun