Selewat 17 pekan tahun 2024 berjalan, tepatnya hingga 28 April, telah tercatat 88.593 kasus DBD di Indonesia, sebanyak 621 orang meninggal dunia. -BBC News Indonesia
Saat kita membayangkan hewan paling berbahaya yang ada di dunia, mungkin beberapa gambaran muncul. Macan, Singa, buaya, dan hewan-hewan besar lainnya tampak dalam benak kita masing-masing. Namun, mereka semua tak ada bandingnya melawan satu hewan ini. Meskipun kecil, dalam sejarah umat manusia, satu hewan ini telah menyebabkan jumlah kematian tak terbanding banyaknya.Â
Di Indonesia tentunya, kita tak lagi asing dengan nyamuk! Hewan paling menyebalkan dan mengganggu. Selain menyebalkan, nyamuk menjadi tempat berlindungnya banyak penyakit.
Â
Beberapa bulan terakhir, Indonesia memasuki masa penghujan atau musim hujan. Banyak penyakit bermunculan, terutama pada bulan Januari, Februari, dan Maret yang lalu.Â
Penyakit DBD (Demam Berdarah) atau Dengue Fever merupakan salah satu jenis infeksi viral (mudah tersebar) yang banyak ditemukan di daerah Sub-Tropis, seperti Indonesia, yang berada pada garis khatulistiwa. Penyakit ini tersebar melalui nyamuk spesies Aedes aegypti, dengan ciri khas kakinya yang berwarna belang putih-putih.
Kasus Demam Berdarah setiap tahunnya mengalami peningkatan pada musim penghujan di Indonesia. Kementerian Kesehatan, melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), menampilkan sampai 16.000 kasus DBD di 213 kota dengan total angka kematian sebanyak 124.Â
Terlihat bahwa persebaran DBD sangat terpusat di pulau Jawa, terutama di daerah Jabodetabek. Tentu hal ini berkaitan dengan populasi masyarakat di daerah Jawa yang lebih banyak dan terpusat. Trend ini masih akan berlangsung hingga bulan depan, bulan April.