(dokumentasi pribadi)
Yayasan Mimpi Besar Indonesia yang berbasis di Jakarta kembali mempromosikan kegiatan toleransi dengan melakukan kegiatan Workshop Interfaith, kunjungan ke enam rumah ibadah dan diskusi di Kota Makassar. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 29--31 Juli 2023, yang digelar dengan penuh semangat di Gedung FKUB Sulawesi Selatan dan Ruangan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Kegiatan ini terbukti sangat bermanfaat bagi peserta khususnya pemuda-pemudi kota makassar, karena di dalamnya disajikan berbagai pengetahuan yang berharga untuk kemajuan sikap toleransi dan menghargai sesama umat beragama. Dengan upaya ini, ilmu yang telah diperoleh oleh para peserta dapat disebarkan secara luas dan berdampak positif bagi banyak orang.
Pada hari pertama, yaitu hari Sabtu, 29 Juli 2023, merupakan sesi workshop tentang Interfaith Dialogue yang dipimpin oleh tim Yayasan Mimpi Indonesia dan narasumber untuk sharing session yaitu Meliani E. Murtiningsih Yeni Kurniawati, M.A (Magister Islamic Studies and Christian-Muslim Relations).Â
Sebanyak 17 peserta dari berbagai keyakinan dan daerah telah berhasil dipilih melalui tahapan seleksi baik dari kampanye digital #30DayPeaceChallenge dan undangan partisipasi dalam sesi workshop ini.
Dari kampanye digital #30DayPeaceChallenge ini, terpilih tiga peserta terbaik dari Jakarta (Regita Basri), Surabaya (Lika Nurut), dan Padang (Donni Rifki). Ketiga pemuda berbakat ini berhasil menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam mendukung perdamaian dengan mengunggah foto atau video di Instagram ataupun TikTok salama 30 hari berturut-turut sesuai dengan tema/topik yang diberikan oleh tim YMBI dengan tagar #30DayPeaceChallenge #RangkuPerbedaan. Sebagai apresiasi atas dedikasi mereka, mereka dibiayai dan diundang secara langsung untuk mengikuti kegiatan "Dialogue in Diversity" di kota Makassar.
Tujuan dari training tersebut untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang dialog, sejarah, toleransi, kebersamaan, dan keberagaman. Dengan beragamnya latar belakang dan pengalaman peserta, diharapkan mereka dapat saling belajar dan berbagi perspektif untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.
"Kegiatan Dialogue in Diversity sangat penting sekali bagi anak muda Indonesia agar tidak mudah diprovokasi oleh isu-isu yang mengatasnamakan agama, suku, dan sebagainya. Saya percaya bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan. Kita sebagai anak muda seharusnya menjadi agen perubahan di daerah kita masing-masing dan bisa menyebarkan hal-hal positif untuk kemajuan bersama dalam hal keberagaman dan toleransi di indonesia" kata Pendiri dan Ketua Yayasan Mimpi Besar Indonesia, Robinson Sinurat.
Dilanjutkan dengan sharing session dari pembicara yaitu Meliani E. Murtiningsih Yeni Kurniawati mengenai goals interfaith dialogue, kemudian menjelaskan sepuluh guidelines interfaith dialogue dan juga dia menyampaikan sebuah kutipan yang sangat menginspirasi dari Prof. Leonard J. Swidler.